REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pihak berwenang Filipina mulai memindahkan 200 ribu orang dari permukiman di pinggir pantai dan pegunungan. Badan bencana Filipina mengatakan evakuasi dilakukan untuk menghindari banjir dan longsor yang disebabkan badai.
Badan pengawas cuaca Filipina mengatakan tahun ini badai Vongfong menghantam timur Filipina dengan kecepatan 155 kilo per jam dan hembusan 190 kilo per jam. Peraturan pembatasan sosial untuk memutus rantai penularan virus korona tampaknya sulit diterapkan selama proses evakuasi.
Ratusan ribu orang dipindahkan ke berbagai fasilitas penampungan seperti ruang kelas dan ruang olahraga sekolah. Kamis (14/5) Badan penanggulangan bencana provinsi mengatakan mereka sudah meminta kementerian pendidikan menyediakan lebih banyak lagi sekolah untuk menjadi tempat penampungan sementara.
Sejauh ini, Filipina sudah melaporkan 11 ribu lebih kasus infeksi virus corona dan lebih dari 700 pasien meninggal dunia. Sebagian besar kasus terjadi di ibu kota Manila.
Pihak berwenang memberitahu masyarakat yang tinggal di daerah jalur badai Kategori 2. Bersiap menghadapi hujan lebat, longsor, gelombang badai, dan banjir. Rata-rata Filipina diterpa 20 badai setiap tahunnya.