Kamis 14 May 2020 17:22 WIB

Wakil Ketua Komisi V Kritik Penumpukan Penumpang di Bandara

Perlu sanksi tegas untuk maskapai yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Fraksi Nasdem DPR Syarif Abdullah Alkadrie.
Foto: Antara
Sekretaris Fraksi Nasdem DPR Syarif Abdullah Alkadrie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR, Syarif Abdullah Alkadrie menyoroti adanya penumpukan penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (14/5). Syarief menilai penumpukan tersebut menjadi bukti pemerintah tidak konsisten dengan aturan pengecualian perjalanan sebagai mana diatur di dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19.

"Saya kira ya kalau memang berkaitan dengan pengecualian itu,  tidak akan menumpuk juga seperti itu banyaknya, kalau konsisten terhadap pengecualian. Tapi saya khawatir malahan yang diberi juga orang untuk mudik," kata Syarief, kepada Republika, Kamis (14/5).

Selain itu, dirinya menganggap penumpukan antrean tersebut terjadi karena tidak disosialisasikannya dengan baik aturan tersebut oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menurutnya Kemenhub setengah-setengah menerapkan aturan tersebut sehingga masyarakat dibuat bingung dan tidak sejalan dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Pemerintah harus tegas, kalau itu mau dilarang, larang. Kalau mau dibuka, buka sekalian. Umumin saja dengan masyarakat, tapi protokol kesehatannya yang harus dijaga, dua jam sebelumnya dia harus rapid test di situ. Jangan juga masyarakat dibuat bingung," ujarnya.

Politikus Partai Nasdem itu menyarankan agar pemerintah secara cepat memperbaiki manajemen. Artinya, lanjut Syarief, perlu ada komando yang jelas, baik oleh gugus tugas ataupun ke Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

"Supaya persoalan ini satu suara. Kita dalam keadaan darurat tapi manajemen kita kaya gini ya sulit ini," tegasnya.

Ia menambahkan perlu juga adanya sanksi tegas untuk maskapai yang tidak menerapkan protokol kesehatan dan aturan pemerintah. Menurutnya jika sudah jelas ada pembatasan maka juga harus ada sanksi tegas. "Kalau nggak ada sanksi orang semaunya aja," ucapnya.

Sebelumnya penumpukan penumpang sempat terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pagi ini (14/5) pukul 04.00 WIB hingga 05.00 WIB. Senior Manager Branch Communications and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengakui sempat terjadi antrean calon penumpang pesawat hari ini (14/5).

"Antrean calon penumpang pesawat di posko pemeriksaan dokumen perjalanan terletak di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 04.00 WIB," kata Febri, Kamis (14/5).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement