REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan pasar berformat ganjil-genap di Pasar Klojen, Kota Malang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Ahad (17/5) mendatang.
Menurut Khofifah, format pasar ganjil-genap penting diberlakukan selama PSBB. Sebab, pasar bagaimanapun juga harus tetap beroperasi demi menjaga roda perekonomian. Hal terpenting juga bertujuan untuk menjaga kesehatan penjual dan pembeli di pasar. "Jadi jangan sampai pasarnya tutup," jelas Khofifah di Pasar Klojen, Kota Malang, Kamis (14/5).
Saat ini baru empat pasar termasuk di Klojen yang telah menerapkan format ganjil-genap. Format ini rencananya akan diberlakukan di 26 pasar Kota Malang lainnya. Bahkan, dia berharap, pasar di daerah lainnya dapat mengikuti konsep tersebut.
Pasar berformat ganjil-genap dilakukan dengan sistem penomoran di setiap stan penjual. Penomoran ini dijadikan sebagai acuan jadwal berdagang. Hal ini berarti penjual dengan nomor ganjil dapat berdagang di hari pertama sosialisasi PSBB. Selanjutnya, stan penjual dengan nomor genap bisa beroperasi di keesokan hari.