REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Grand Syekh Al Azhar Mesir Prof Ahmad Muhammad At-Thayyib menegaskan, wabah virus corona jenis baru (Covid-19) bukanlah hukuman atau azab yang diberikan Allah. Sejumlah pandangan yang menyebut bahwa Covid-19 adalah hukuman dari Allah SWT dinilai sebagai hal yang keliru.
Sebagaimana diketahui, wabah Covid-19 menyebar di seluruh dunia. Penyebarannya pun lintas-batas dan tak memandang latar belakang, sosial, hingga keimanan seseorang.
Orang baik maupun orang yang tidak baik tak luput dari wabah tersebut. Di Indonesia sendiri, tak sedikit wabah Covid-19 merenggut nyawa orang-orang baik seperti para tenaga medis.
“Wabah Covid-19 bukanlah hukuman dari Allah sebagaimana anggapan segelintir orang," kata beliau dalam live streaming Doa Bersama untuk Dunia hasil kolaborasi Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia dan ulama Al Azhar Mesir yang difasilitasi Pondok Pesantren Tazakka, Batang, Jawa Tengah, Kamis (14/5).
Menurut Grand Syekh, sebab jika melihat sifat penyebaran wabah Covid-19 yang tak memandang keimanan dan agama seseorang, lanjutnya, wabah ini bukan berarti hukuman. Hal itu sebagaimana yang terjadi kepada umat Muslim di zaman Khalifah Umar bin Khattab.
“Ketika masa itu datang wabah thaun dan amwas, banyak para sahabat yang gugur karenanya. Tapi ini bukan berarti mereka dihukum Allah,” ujarnya.
Untuk itu, beliau mengingatkan kepada seluruh pihak untuk menyadari sejatinya wabah Covid-19 merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Sebagaimana Allah menurunkan kejadian bencana alam sebagai bagian dari sebuah peringatan.