Jumat 15 May 2020 04:36 WIB

Israel Izinkan Ekspor Ganja untuk Keperluan Medis

Israel menjadi salah satu produsen ganja medis terbesar di dunia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Ladang Ganja (Ilustrasi)
Ladang Ganja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemerintah Israel mengeluarkan izin ekspor untuk ganja medis pada Rabu (13/5) kemarin waktu setempat. Menteri Perekonomian Isreal Eli Cohen telah memberikan persetujuan akhir terkait ekspor tersebut selama lebih dari setahun setelah kabinet mendukung undang-undang baru untuk mengizinkannya.

"Ini adalah langkah penting bagi eksportir dan industri Israel, yang akan memungkinkan perluasan peluang ekspor untuk sektor ini dan meningkatkan lapangan kerja bagi pekerja baru," kata Cohen dalam pernyataan yang disiarkan harian The Jerusalem Post, dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (14/5).

Baca Juga

Middle East Eye dalam laporannya menyebut, langkah Israel itu membuka jalan bagi penjualan ganja medis di luar negeri sehingga bisa menghasilkan pendapatan ratusan juta dolar. Produsen ganja yang tertarik mengekspor produk mereka harus mengajukan izin terlebih dulu dari Kementerian Kesehatan Israel.

Hingga kini, ada lebih dari 10 ladang ganja dan lima pabrik di Israel yang memenuhi standar Kemenkes. Beberapa perusahaan telah mencapai kesepakatan untuk menjual ganja ke negara-negara Eropa atau Kanada setelah lisensi tersedia.

Di Israel, penggunaan ganja untuk medis diizinkan, sedangkan penggunaan ganja untuk bersenang-senang tetap dinyatakan ilegal. Kementerian Ekonomi Israel mengatakan sekitar 60 ribu orang Israel menggunakan ganja medis, dengan mengonsumsi 25 ton per tahun.

Banyak negara Eropa dan negara bagian AS mengizinkan penggunaan ganja untuk medis. Pada 2018, Kanada menjadi negara G7 pertama yang melegalkannya untuk penggunaan bersenang-senang di seluruh negeri. Tidak jelas apakah Uni Eropa atau Kanada akan membutuhkan ganja medis yang tumbuh di permukiman Israel.

November lalu, pengadilan tinggi Uni Eropa memutuskan untuk meminta pelabelan produk yang jelas dari permukiman Israel. Tetapi sampai sekarang, sebagian besar upaya itu difokuskan pada makanan dan anggur. Tiga bulan sebelumnya, pengadilan federal Kanada memutuskan bahwa produk yang diproduksi di permukiman ilegal Israel tidak dapat dijual di Kanada dengan label 'Produk Israel'.

Ganja tumbuh di tanah Israel akibat adanya iklim yang kondusif dan keahlian dalam teknologi medis dan pertanian. Israel juga merupakan salah satu produsen ganja medis terbesar di dunia dan memiliki peluang bagus untuk menjadi pemimpin dalam industri yang terus berkembang ini.

"Ada banyak investasi yang kita harapkan terjadi sekarang, karena investor menunggu persetujuan ini," kata Hagit Weinstock, salah satu pendiri firma hukum Weinstock-Zehavi & Co. dan pelopor regulasi ganja di Israel.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement