Kamis 14 May 2020 21:01 WIB

100 ABK Asal Solo Memilih Karantina Mandiri di Hotel

Hotel yang bakal ditempati 100 ABK tersebut yakni Hotel Pop! Solo.

Rep: Binti Solikah/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Karantina
Foto: MgIT03
Ilustrasi Karantina

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 100 anak buah kapal (ABK) asal Solo memilih hotel sebagai tempat karantina mandiri selama 14 hari dibandingkan lokasi karantina yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di Gedung Grha Wisata Niaga. Hotel yang bakal ditempati 100 ABK tersebut yakni Hotel Pop! Solo.

Rencananya, seratus ABK tersebut akan tiba di Solo akhir bulan ini. Mereka telah memesan kamar di Hotel Pop! Solo untuk 14 hari.

Baca Juga

Dalam memenuhi permintaan sebagai lokasi karantina mandiri, manajemen Hotel Pop! Solo melakukan koordinasi dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kamis (14/5).

Direktur Sales dan Marketing Harris-Pop! Hotel, Rani Febriana mengaku telah menerima pemesanan 100 kamar dari ABK yang akan pulang ke Solo. Sebelumnya para ABK dijadwalkan tiba di Indonesia beberapa pekan lalu melalui jalur udara. Namun, dengan ditutupnya jalur penerbangan, maka para ABK pulang menggunakan kapal. Sehingga jadwal tiba di Tanah Air menjadi mundur.

"Kami berkoordinasi dengan Bapak Wali Kota apakah memungkinkan dilakukan karantina mandiri di hotel jika ABK tidak berkenan di tempat karantina yang disediakan Pemkot. Bapak Wali Kota menyetujui dengan syarat protokol kesehatan dilakukan dengan benar," terangnya kepada wartawan sesuai rapat koordinasi.

Dia menambahkan, manajemen hotel juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mengenai protokol kesehatan bagi warga yang menjalani karantina mandiri. Selanjutnya, DKK melakukan verifikasi terhadap calon lokasi karantina. Manajemen hotel juga berkoordinasi dengan DKK ihwal penyediaan tenaga medis.

Rani menyebut tarif khusus untuk tamu yang bertujuan karantina mandiri selama 14 hari. Manajemem mematok tarif paket karantina selama 14 hari sebesar Rp 5,6 juta. Harga tersebut meliputi kamar dan seluruh fasilitas hotel kecuali biaya makan. Jika termasuk makan, maka biaya paket karantina 14 hari menjadi Rp 6,8 juta. "Selama karantina biaya ditanggung masing-masing penghuni kamar," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan tidak mempermasalahkan pemanfaatan hotel sebagai tempat karantina mandiri. Syaretnya, Pemkot diberikan laporan resmi secara rutin terkait perkembangan jumlah peserta karantina, identitas lengkap dan kondisi kesehatan.

"Sebenarnya rumah karantina kita masih cukup kalau nampung 100 orang. Kalau misalnya kurang juga masih ada fasilitas umum lain yang siap digunakan," ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement