REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pasien sembuh dari Covid 19 di Kalimantan tengah bertambah 10 orang. Itu berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng pada Kamis (14/5). 

"Berdasarkan data terbaru ada 10 pasien yang dinyatakan sembuh," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Sugianto Sabran, melalui Wakil Ketua Pelaksana Harian Suyuti Syamsul saat dihubungi dari Palangka Raya.

Sebanyak 10 pasien sembuh itu, berasal dari Palangka Raya 5 orang, Katingan 1 orang, Pulang Pisau 1 orang, Barito Selatan 1 orang dan Barito Timur 2 orang.

Secara kumulatif positif Covid-19 di Kalteng sebanyak 223 orang, terdiri dari 131 dalam perawatan, 81 sembuh dan 11 meninggal. Pasien dengan pengawasan (PDP) 65 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 236 orang, serta orang tanpa gejala (OTG) 1.325 orang.

Berdasarkan data tersebut, tidak ada terjadi penambahan kasus positif Covid-19 baru jika dibandingkan data yang dirilis pada Rabu (13/5) kemarin.

Rincian 223 kasus positif di Kalteng, berasal dari Murung Raya 38 orang, terdiri dari 35 dalam perawatan dan 3 sembuh, Palangka Raya 57 orang, terdiri dari 20 dalam perawatan, 34 sembuh dan 3 meninggal, Katingan 20 orang, terdiri dari 15 dalam perawatan dan 5 sembuh, serta Kotawaringin Timur 16 orang, terdiri dari 4 dalam perawatan, 10 sembuh dan 2 meninggal.

Kotawaringin Barat 33 orang, terdiri dari 24 dalam perawatan dan 9 sembuh, Lamandau 3 orang, terdiri dari 1 dalam perawatan dan 2 sembuh, Sukamara 1 orang dan dalam perawatan, Seruyan 3 orang, terdiri dari 1 dalam perawatan dan 2 sembuh, Pulang Pisau 5 orang, terdiri dari 1 dalam perawatan dan 4 sembuh.

Kapuas 19 orang, terdiri dari 12 dalam perawatan, 2 sembuh dan 5 meninggal, Gunung Mas 3 orang, terdiri dari 2 dalam perawatan dan 1 sembuh, Barito Selatan 13 orang, terdiri dari 10 dalam perawatan dan 3 sembuh, Barito Timur 9 orang, terdiri dari 4 dalam perawatan, 4 sembuh dan 1 meninggal, serta Barito Utara 3 orang, terdiri dari 1 dalam perawatan dan 2 sembuh.

Ikuti Whatsapp Channel Republika