Kamis 14 May 2020 23:06 WIB

Empat Warga Hilang di Perairan Laut Sabu Raijua

Gelombang laut cukup tinggi sehingga jangkauan pencarian juga terbatas.

Ilustrasi gelombang tinggi.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Ilustrasi gelombang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Empat warga Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk salah seorang nelayan, dilaporkan hilang di wilayah perairan laut wilayah itu, pada Selasa (12/5) dan Rabu (13/5).

Ke-empat warga itu adalah Thimotius Tina Geta (nelayan), Karel Ga (Ga Ga), Dominggus Bire (Gome) dan Bernabas Titu Mako (Bobo Titu), kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabu Raijua, Ndu Ufi, Kamis malam (14/5).

Dia menjelaskan, Thimotius Tina Geta adalah warga RT 18, RW 09, Desa Kolorae, Kecamatan Raijua yang dilaporkan hilang pada Selasa, (12/5) sekitar pukul 12.30 WITA saat sedang memancing ikan. Menurut laporan, sekitar pukul 05.00 WITA korban pergi melaut sendiri untuk memancing ikan, namun mesin perahu mengalami kerusakan sehingga berusaha memperbaiki sendiri.

Pada pukul 11.30 WITA, korban sempat ditolong oleh nelayan lain (pelapor) dengan cara menarik perahu menggunakan tali tetapi tali terputus. "Kemudian pelapor pergi ke darat mencari tali dan melapor kepada Kepala Desa Kolorae dan pada pukul 12.30 WITA ketika pelapor dan kawan-kawan pergi mencari korban, tidak ditemukan lagi," katanya.

Sementara tiga orang lainnya yakni Karel Ga (Ga Ga), Dominggus Bire (Gome) dan Bernabas Titu Mako (Bobo) dilaporkan hilang pada Rabu, (13/5) sekitar pukul 16.00 WITA.

Tiga warga ini menurut dia, menggunakan kapal fiber 2 GT Mandiri untuk mengantar bibit rumput laut ke Desa Lederaga, dan direncanakan kembali pada pukul 16.00 WITA.

"Tetapi sampai saat ini tidak ada informasi, karena korban tidak membawa handphone atau alat komunikasi untuk melakukan kontak dengan keluarga atau sahabat," katanya.

Dia mengatakan, telah berusaha melakukan pencarian ke arah Pulau Sumba dan Pulau Rote dengan kapal Napuru, namun belum membuahkan hasil.

"Sampai sore ini, Kamis, (14/5) kami masih berupaya melakukan pencarian, namun karena gelombang laut cukup tinggi sehingga jangkauan pencarian juga terbatas," katanya.

Dia mengaku, telah berkoordinasi dengan kepala operasi Basarnas Kupang untuk membantu pencarian korban, tetapi sejauh ini belum ada komunikasi lebih lanjut. "Berdasarkan kontak terakhir, pihak Basasrnas hanya menyampaikan bahwa, saat mereka olah gerak dulu baru diinformasikan lagi tapi sampai malam ini belum ada kabar," katanya menjelaskan.

Dia berharap, bantuan segera menuju lokasi hilangnya empat warga tersebut karena saat ini angin cukup kencang.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement