Jumat 15 May 2020 04:54 WIB

Rapid Test di Pasar Tradisional Karawang, Empat Reaktif

Rapid test menyasar, pedagang pelayan toko hingga pengunjung pasar.

Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menemukan empat orang reaktkf dalam rapid test massal di sejumlah pasar tradisional setempat.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana di Karawang, Kamis (14/5), mengatakan bahwa selama 3 hari terakhir ini Dinas Kesehatan setempat telah menggelar rapid test massal di sejumlah pasar tradisional.

Baca Juga

Dalam kegiatan tersebut, ada ratusan orang yang terdiri atas pedagang, pelayan toko, dan pengunjung pasar tradisional yang menjalani rapid test. Hasilnya ditemukan empat orang reaktif, yakni dua orang saat rapid test di Pasar Baru Karawang, seorang reaktif di Pasar Johar, dan seorang diketahui reaktif dalam rapid test di Pasar Cikampek.

Setelah ditemukan ada yang reaktif, mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Paru Jatisari untuk dicek darah, rontgen, dan tes swab. "Atas temuan reaktif itu, kami langsung tracing ke keluarganya dan kerabatnya untuk antisipasi penyebaran virus corona makin meluas," katanya.

Setelah menggelar rapid test di Pasar Johar, Pasar Baru Karawang, dan Pasar Cikampek, kata dia, tes cepat akan digelar di pasar tradisional lainnya di Karawang. "Kami sengaja menggelar rapid test di pasar tradisional untuk screening dan monitoring penyebaran virus corona," kata Fitra.

Pada saat ini jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari tes swab sebanyak 19 orang yang terdiri atas tiga orang masih dirawat dan 16 orang dinyatakan telah sembuh. Untuk orang yang reaktif rapid test berjumlah 179 orang terdiri atas 121 orang dinyatakan sembuh, 41 orang masih dalam perawatan, dan 17 orang meninggal dunia.

Ia menyebutkan pula pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 322 orang yang terdiri atas 249 orang selesai pengawasan, 50 orang dalam pengawasan, dan 23 orang meninggal dunia. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 4.529 orang, terdiri atas 3.060 orang selesai pemantauan, 1.467 orang pemantauan, dan dua orang meninggal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement