Jumat 15 May 2020 05:26 WIB

Terpikat Islam, Mualaf Julia: Dalam Islam Wanita Bak Permata

Mualaf Julia terpikat dengan konsep Islam mendudukkan wanita.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Julia tertarik dengan konsep Islam terhadap perempuan.
Foto: Tangkapan layar youtube
Mualaf Julia tertarik dengan konsep Islam terhadap perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID,  Wanita ini bernama Julia. Dia berasal dari Rusia. Julia kini telah memeluk Islam.

Dia memiliki nama Islam, Aysil. Julia merasakan kebahagiaan yang berbeda setelah dia memeluk Islam.

Baca Juga

Dalam sebuah video singkat di Youtube, dia menceritakan kisahnya memeluk Islam dan pandangan dia mengenai agama yang dibawa  Rasulullah SAW. Wanita yang kini telah berjilbab ini mendapatkan hidayah sejak 2015 lalu. Dia pun telah fasih dalam membaca al-Fatihah dan ayat-ayat Alquran lainnya.

"Sejak menjadi Muslimah, hidup saya berubah menjadi jauh lebih baik. Saya percaya akan adanya Allah dan itu memberi saya kekuatan," kata dia dilansir di aboutislam.net.

Julia kini menjalani gaya hidup yang berbeda setelah menjadi Muslimah. Allah SWT memberinya banyak kemudahan untuknya.

Selama ini dia merasa apa pun yang dia minta kepada Allah selalu dikabulkan. Julia pun meyakini semua orang yang masuk Islam pasti merasakan hal ini. "Itu membuat saya benar-benar bersyukur menjadi seorang Muslimah," tutur dia.

Salah satu alasan dia masuk Islam karena dalam Islam, perempan itu sangat mulia dan istimewa, ibarat permata. Dalam pernikahan, dia melihat sempurnanya kedudukan perempuan Islam. Bagaimana tidak? Allah Yang Mahasempurna mengatur ini semua dengan aturan yang juga sangat sempurna.

"Perempuan dalam Islam itu ibarat permata, sangat berharga dan istimewa. Di dalam keluarga, perempuan sangat dilindungi dalam banyak hal," ujar dia.

Sebelum menikah, misalnya, laki-laki harus melakukan banyak hal untuk perempuan yang berada dalam tanggung jawabnya, mulai membelikan baju hingga memberinya cinta dan kasih sayang sepenuh hati. Setelah menikah, dia akan mendapatkan hal-hal tersebut dari suaminya. Bila sesuatu terjadi pada pernikahannya, misalnya saja perceraian, Islam juga memberikan perlindungan bagi perempuan.

Menjadi laki-laki tidak semudah menjadi perempuan karena laki-laki di dalam Islam begitu besar beban dan tanggung jawabnya. "Menurut saya lebih mudah menjadi istri daripada menjadi suami. Itu karena dengan menjadi istri, perempuan cukup dengan menjadi orang kepercayaan suami, patuh padanya, dan tentu saja menjadi seseorang yang sangat dicintainya," kata dia.

Menjadi perempuan itu cukup dengan menjadi istri yang baik bagi suami dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Laki-laki harus memperlakukan perempuan dengan sangat baik.

Hal ini telah dicontohkan Rasulullah SAW. Saat itu Aisyah, istri beliau, ingin naik unta. Apa yang dilakukan Rasulullah? 

Beliau berjongkok sehingga tubuhnya bisa dijadikan pijakan bagi Aisyah untuk naik ke unta. Beliau tidak merasa malu ataupun gengsi melakukan hal tersebut.

Masih banyak lagi kisah keteladanan Rasul SAW tentang bagaimana beliau memperlakukan istri-istrinya. Hal ini bisa menjadi teladan bagi laki-laki masa kini agar mempunyai akhlak seperti akhlaknya Rasulululah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement