REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Rencana Liga Premier 2019/20 kembali melanjutkan kompetisi mendapat angin segar setelah Menteri Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga Inggris Oliver Dowden menyatakan pemerintah "membuka pintu" untuk sepak bola kembali bergulir Juni.
Dowden menyatakan ia menjalani pertemuan positif bersama otoritas pemangku kepentingan sepak bola termasuk Liga Premier, EFL (operator tiga divisi di bawah Liga Premier) dan FA untuk melanjutkan rencana progresif kembalinya sepak bola.
"Kami sepakat semua bisa dilanjutkan ketika cukup aman dan kesehatan serta keamanan para pemain, pelatih serta staf tetap menjadi prioritas utama," kata Dowden dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, Jumat (15/5) WIB.
"Pemerintah membuka pintu agar kompetisi sepak bola bisa kembali bergulir secara aman mulai Juni. Itu juga meliputi langkah untuk memperluas akses bagi para penggemar bisa menikmati siaran langsung serta dukungan finansial kepada masyarakat pelaku sepak bola secara luas," ujarnya menambahkan.
Dowden juga menyatakan kendati pemerintah sudah membuka pintu, detil rencana kelanjutan kompetisi 2019/20 ada di tangan otoritas pemangku kepetingan sepak bola. Ia memastikan bahwa pemerintah akan memberi panduan untuk rencana tersebut.
"Ini menjadi kombinasi niat baik untuk mewujudkan semuanya demi penggemar, masyarakat sepak bola dan negeri ini pada umumnya," kata Dowden.
"Pemerintah dan jajaran ahli kesehatan akan terus memberi panduan dan dukungan terhadap kompetisi, apapun keputusan akhir yang ditempuh untuk bisa mewujudkan rencana kelanjutan musim," ujarnya melengkapi.
Liga Premier sudah ditangguhkan sejak pertengahan Maret dengan tertularnya manajer Arsenal Mikel Arteta sebagai situasi pemantik.
Liverpool memimpin di puncak klasemen dengan keunggulan 25 poin dan di atas kertas cuma butuh enam poin untuk memastikan gelar juara, dengan musim menyisakan 10-11 pertandingan untuk dijalani.
Sejauh ini di antara liga-liga top Eropa, baru Bundesliga Jerman yang secara tegas menyatakan kelanjutan musim dan akan mewujudkan itu pada akhir pekan nanti.
Prancis harus membubarkan musim mereka lantaran kebijakan pemerintah memperpanjang aturan karantina wilayah ketat, sedangkan Italia dan Spanyol sejauh ini sudah mulai memperbolehkan para pemain menjalani latihan di fasilitas klubnya.