Jumat 15 May 2020 09:31 WIB

Menghidupkan Malam-malam Ramadhan

Ada sejumlah keutamaan menghidupkan malam-malam Ramadhan.

Ilustrasi Shalat Malam
Foto: MgIT03
Ilustrasi Shalat Malam

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dr KH Syamsul Yakin MA

Menghidupkan malam-malam Ramadhan dapat dilakukan dengan melaksanakan  shalat sunah Tarawih. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang melakukan shalat Tarawih dengan penuh keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR. Bukhari-Muslim).

Selain itu, menghidupkan malam-malam Ramadhan dapat dilakukan dengan melaksanakan shalat sunah Tahajud. Allah SWT berfirman, “Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. al-Israa/17: 79). 

Ada sejumlah keutamaan menghidupkan malam-malam Ramadhan. Pertama, akan bertemu dengan malam yang lebih baik dari seribu bulan atau Lailatul Qadar. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat malam pada  Lailatul Qadar karena iman dan mendekatkan diri kepada Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari).

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. al-Qadar/97: 1-4).

Kedua, akan terbebas dari api neraka. Nabi SAW menginformasikan, “… Salah seorang penyeru akan menyerukan, “Wahai para pencari kebaikan, bersegeralah (menuju kebaikan), wahai para pencari keburukan, berhentilah (dari keburukan), Allah membebaskan (seorang hamba) dari api neraka pada setiap malam (di bulan Ramadhan).”  (HR. Turmudzi).

Ketiga, seperti bayi yang baru dilahirkan. Nabi SAW menegaskan, “…Aku telah mensunahkan kaum Muslim untuk shalat malam di dalamnya, maka barangsiapa berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya dosa-dosanya akan keluar (darinya) bagaikan hari ketika ia baru dilahirkan ibunya.” (HR. Ahmad).

Ini tentu membuat kita bahagia. Tenyata tidak hanya pergi haji yang mengembalikan orang seperti baru dilahirkan, seperti sabda Nabi SAW, “Barangsiapa mengerjakan haji, lalu ia tidak berkata kotor, dan tidak pula mengerjakan dosa, maka ia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Keempat, akan mendapat pahala seperti shalat semalam penuh. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat bersama imam sampai  tuntas, maka ditulis untuknya pahala shalat malam untuk satu malam penuh.” (HR. al-Nasa’i, Turmudzi, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadits ini mengarahkan pelaksanaan shalat berjamaah, sejak shalat Isya hingga Tarawih.

Kelima, mendapat pahala melimpah. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa shalat malam dengan 10 ayat, maka ia tidak dicatat sebagai orang lalai. Barangsiapa shalat malam dengan membaca 100 ayat, maka ia dicatat sebagai orang taat. Barangsiapa shalat malam dengan 1.000 ayat, maka ia dicatat sebagai orang yang diberi pahala melimpah.” (HR. Ibnu Hibban).

Hadits ini membuat kita harus memilih untuk melaksanakan shalat malam dengan membaca 1.000 ayat Alquran  agar diberi pahala melimpah oleh SWT. Apalagi shalat tersebut dilaksanakan di malam-malam bulan suci Ramadhan. Semoga kita mampu menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai persembahan terbaik untuk Allah SWT. Aamiin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement