Jumat 15 May 2020 11:10 WIB

181 TKI dari Malaysia Tiba di Semarang

Ratusan TKI tersebut diangkut KM Dharma Rucita 9 yang diberangkatkan dari Pontianak

Jumlah Penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas
Foto: dok. Humas KSOP Tanjung Emas
Jumlah Penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Sebanyak 181 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru saja pulang dari Malaysia tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (15/5) pagi. Ratusan TKI tersebut diangkut KM Dharma Rucita 9 yang diberangkatkan dari Pontianak, Kalimantan Barat, dua hari lalu. Mereka pun diwajibkan untuk melalui alat pemindai suhu tubuh (thermalscanner) sesuai protokol kesehatan.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Tanjung Emas Semarang Junaidi mengatakan bahwa dari 181 TKI yang diangkut tersebut, hanya dua yang berasal dari Jawa Tengah. Sedangkan sisanya berasal dari Lampung, NTB, Jawa Barat dan paling banyak dari Jawa Timur.

Para TKI tersebut sebelumnya melalui jalan darat dari Malaysia menuju Pontianak. "Dari Pontianak berangkat tanggal 13 Mei," katanya.

Menurut dia, para TKI ini sudah sudah mengantongi izin dan surat keterangan, termasuk protokol medis yang ditentukan. Saat tiba di Pelabuhan Semarang, para TKI tersebut tetap diwajibkan melalui alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner)

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Aryanti menambahkan jika ditemukan TKI yang sakit saat turun dari kapal maka akan langsung dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction(PCR) dan di karantika. Para TKI ini selanjutnya dijemput oleh Dinas Tenaga Kerja dari daerah asalnya masing-masing untuk dipulangkan, demikian Aryanti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement