REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, Pulau Jawa masih menjadi daya tarik bagi investor. Khususnya Provinsi Jawa Barat.
Melalui keterangan resmi pada Jumat, (15/5), Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani menjelaskan, berdasarkan data pada Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) BKPM, provinsi yang menempati peringkat pertama realisasi investasi secara nasional pada kuartal I tahun 2020 yakni Jawa Timur. Nilai investasinya sebesar 2,18 miliar dolar AS.
Hanya saja jika melihat data lima tahun terakhir atau 2016 sampai kuartal I 2020, kata Farah, Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih berpusat di provinsi Jawa Barat. Total investasinya mencapai 35,68 miliar dolar AS.
"Disusul DKI Jakarta sebesar 30,60 miliar dolar AS, Jawa Timur 20,16 miliar dolar AS, serta Jawa Tengah 16,38 miliar dolar AS. Kemudian Banten 15,95 miliar dolar AS, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 1,18 miliar dolar AS," ungkap Farah.
Farah menyebutkan, selama lima tahun terakhir investasi PMA di pulau Jawa banyak berlokasi di provinsi Jawa Barat, nilainya 22,98 miliar dolar AS. Kemudian provinsi DKI Jakarta sebesar 17,89 miliar dolar AS, Banten 10,98 miliar dolar AS, Jawa Tengah 8,82 miliar dolar AS, Jawa Timur 6,04 miliar dolar AS, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,15 miliar dolar AS.
Berbeda dengan PMA, investasi PMDN di pulau Jawa mayoritas berada di provinsi Jawa Timur, nilainya sebesar 14,12 miliar dolar AS. Disusul oleh provinsi DKI Jakarta sebesar 12,71 miliar dolar AS, Jawa Barat 12,69 miliar dolar AS, Jawa Tengah 7,56 miliar dolar AS, dan Banten 4,97 miliar dolar AS.
Sektor yang mendominasi investasi PMA di pulau Jawa selama 2016 hingga kuartal I 2020 yaitu Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran sebesar 12,07 miliar dolar AS, Listrik, Gas, dan Air senilai 10,25 miliar dolar AS, dan Transportasi, Gudang, serta Telekomunikasi sebesar 9,34 miliar dolar AS. Disusul Industri Kimia dan Farmasi sebesar 5,28 miliar dolar AS, juga Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain sebesar 5,27 miliar dolar AS.
Sedangkan untuk investasi PMDN didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi senilai 14,17 miliar dolar AS, Konstruksi 8,22 miliar dolar AS, dan Industri Makanan sebesar 5,51 miliar dolar AS. Lalu sektor Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran sebesar 4,28 miliar dolar AS, dan Listrik, Gas, dan Air senilai 4,07 miliar dolar AS.