Jumat 15 May 2020 14:16 WIB

Jasa Marga Jatim Tetap Siaga Antisipasi Mudik Lebaran

Total 113 gardu dari keseluruhan GT pada ruas Surabaya-Gempol yang akan dioperasikan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Sejumlah kendaraan memanfaatkan jalur tol Surabaya - Gempol, (ilustrasi).
Foto: dok. PT Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol
Sejumlah kendaraan memanfaatkan jalur tol Surabaya - Gempol, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jasa Marga Grup di Wilayah Jawa Timur tetap melakukan persiapan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik Lebaran 2020. Meskipun, Pemerintah Pusat telah mengeluarkan imbauan untuk tidak melaksanakan mudik di tengah pandemi Covid-19. Persiapan tersebut meliputi kesiapan layanan utama, yaitu layanan transaksi, layanan lalu lintas, layanan pemeliharaan, serta kesiapan layanan pendukung dan pelayanan.

General Manager Representative Office 3 JTT Ruas Surabaya-Gempol, Hendri Taufik memprediksi, peningkatan volume lalu lintas akan terjadi pada 21 Mei 2020 untuk puncak lalu lintas yang meninggalkan Surabaya. “Kami akan memantau lalu lintas pada Gerbang Tol (GT) utama. Ada total 113 gardu dari keseluruhan GT pada ruas Surabaya-Gempol yang akan dioperasikan pada saat lebaran tahun ini,” kata Hendri di Surabaya, Jumat (15/5).

Baca Juga

Hendri menjelaskan, terdapat 4 titik yang berpotensi terjadi antrean di ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol. Empat titik yang dimaksud yaitu di GT Kejapanan Utama, GT Sidoarjo, sekitar Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) 754 A dan TIP 753 B, serta di GT Waru Utama.

Hendri mengaku, untuk memastikan layanan operasional tetap berjalan baik, JTT juga telah menyiapkan langkah antisipatif jika terjadi antrean kendaraan atau kepadatan lalu lintas. Seperti percepatan penanganan gangguan, distribusi beban lalu lintas dengan pengalihan rute di tol atau ke arteri, optimalisasi kapasitas jalur atau contraflow, hingga pemenuhan petugas siaga lebaran untuk pelayanan lalu lintas.

Hendri mengakui, untuk kesiapan pelaksanaan konstruksi, sampai saat ini JTT ruas Surabaya-Gempol masih melakukan pekerjaan konstruksi di lapangan. Tujuannya untuk memastikan jalan tol selalu terpelihara dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Namun untuk memastikan operasional jalan tol berjalan lancar, kami juga akan melakukan pemberhentian kegiatan proyek di jalan tol mulai H-3 samlai dengan hari H,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement