REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, meski Jawa masih menjadi daya tarik utama bagi investor, pemerataan investasi terus didorong ke seluruh Indonesia.
Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani menegaskan, BKPM tetap mendorong pemerataan investasi di seluruh Indonesia. "Jadi tidak hanya di Jawa saja," ujarnya melalui keterangan resmi pada Jumat, (15/5).
Jika dibandingkan data kuartal I 2020 dengan periode sama pada 2019 lalu, total investasi di Jawa memang turun 0,9 persen. Walaupun memang Jawa masih lebih mendominasi dibandingkan luar Jawa. "Tapi gap-nya makin kecil," kata Farah.
Pertumbuhan investasi di luar Jawa, lanjut Farah, terus menunjukkan peningkatan dan makin berimbang dengan Jawa. Total investasi penanaman modal asing (PMA) di Jawa sejak 2016 sampai kuartal I 2020 mencapai 66,86 miliar dolar AS. Sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 739,70 triliun atau setara 53,09 miliar dolar AS.