Jumat 15 May 2020 19:53 WIB

Peneliti Buat Masker yang Menyala Ketika Deteksi Virus

Masker dibuat dengan sensor RNA atau DNA virus untuk dideteksi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peneliti Harvard dan MIT  mengembangkan masker wajah yang menyala ketika mendeteksi virus corona. Sensor pada masker wajah akan menyala untuk memberi sinyal keberadaan virus corona baru ketika orang yang terinfeksi bernafas, batuk, atau bersin.

Dilansir di South China Morning Post, Jumat (15/5), tim sedang mengembangkan masker wajah yang menghasilkan sinyal fluoresens ketika seseorang dengan coronavirus bernafas, batuk, atau bersin. Jika teknologi terbukti berhasil, itu bisa mengatasi kekurangan yang terkait dengan metode penyaringan lainnya seperti pemeriksaan suhu.

Baca Juga

"Ketika kami membuka sistem transit kami, Anda bisa membayangkan itu digunakan di bandara saat kami melewati keamanan, saat kami menunggu untuk naik pesawat," kata peneliti Jim Collins.

Menurut Collins, masker ini bisa digunakan dalam perjalanan ke dan dari kantor. Rumah sakit dapat menggunakannya untuk pasien ketika mereka masuk atau menunggu di ruang tunggu sebagai screening awal siapa yang terinfeksi.