Jumat 15 May 2020 21:04 WIB

Pasien Covid-19 di Sulut Bertambah 22 Menjadi 105 Orang

Dari 105 orang pasien Covid-19, 31 orang di Sulut dinyatakan telah sembuh

Anggota Gegana Brimob Polda Sulut melakukan patroli bermotor di kawasan Megamas, Manado, Sulut, Sulawesi Utara, Senin (30/3/2020). Patroli di pusat-pusat keramaian itu merupakan Operasi Kontingensi Satuan Tugas (Satgas) Aman Nusa II yang dilaksanakan untuk menertibkan masyarakat dalam pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19)
Foto: ANTARA/Adwit B Pramono
Anggota Gegana Brimob Polda Sulut melakukan patroli bermotor di kawasan Megamas, Manado, Sulut, Sulawesi Utara, Senin (30/3/2020). Patroli di pusat-pusat keramaian itu merupakan Operasi Kontingensi Satuan Tugas (Satgas) Aman Nusa II yang dilaksanakan untuk menertibkan masyarakat dalam pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 setempat, dr Steaven Dandel menyatakan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulawesi Utara hingga Jumat (15/5) telah menjadi 105 kasus.

"Hari ini kita ketambahan 22 kasus," ujar dr Steaven saat memutakhirkan data penyebaran COVID-19 Sulut. Dari 105 kasus tersebut, 31 pasien dinyatakan sembuh, enam dilaporkan meninggal dan 68 pasien sementara dalam perawatan.

Kasus ke- 84 adalah laki-laki berumur 26 tahun asal Manado, pasien tersebut adalah petugas kesehatan faskes kluster B di Manado. Kasus ke- 85, laki-laki berumur 25 tahun asal Manado, petugas faskes kluster B di Manado. Kasus ke- 86, perempuan 55 tahun asal Kota Manado, pasien tersebut dilaporkan meninggal 10 Mei 2020 lalu di RSUP Kandou (bagian kluster Pasar Pinasungkulan).

Kasus ke- 87, laki-laki asal Manado juga petugas kesehatan di faskes kluster B di Manado. Kasus ke- 88, laki-laki 12 tahun asal Manado, kontak erat dengan kasus ke- 46, bagian kluster Pasar Pinasungkulan. Kasus ke- 89, laki-laki berumur 26 tahun, bagian kluster faskes B di Manado. kasus ke- 90, perempuan berumur 38 tahun asal Manado merupakan petugas kesehatan di Manado.

Kasus ke- 91, laki-laki berumur 51 tahun asal Manado, bagian aktif dari kluster Pasar Pinasungkulan. Kasus ke- 92, laki-laki berumur 24 tahun, asal Sangihe, pasien tersebut bagian Kontak Erat Risiko Tinggi (KERT) kasus ke- 31, juga bagian kluster Gowa. Kasus ke- 93, laki-laki usia satu tahun asal Manado, tidak ada riwayat perjalanan.

Kasus ke- 94, laki-laki berumur 26 tahun asal Tomohon, tidak ada riwayat perjalanan ke manapun. Kasus ke- 95, laki-laki berumur 25 tahun asal Manado, petugas kesehatan dari faskes kluster B di Manado. Kasus ke- 96, laki-laki berusia 43 tahun asal Manado, karyawan faskes di Kota Manado, kluster B.

Kasus ke- 97, laki-laki berumur 34 tahun asal Manado, juga petugas kesehatan di faskes kluster B Manado. Kasus ke- 98, perempuan berumur 45 tahun asal Manado, petugas kesehatan di institusi (bukan bagian kluster kesehatan A dan B). Kasus ke- 99, perempuan berumur 23 tahun asal Manado, mdo, KERT dari kasus ke- 46 bagian dari kluster Pasar Pinasungkulan.

Kasus ke- 100, perempuan 10 tahun asal Manado, KERT kasus 46 bagian kluster Pasar Pinasungkulan. Kasus ke- 101, laki-laki berumur 59 tahun asal Minahasa Utara, tidak ada riwayat perjalanan. Kasus ke- 102, laki-laki berusia 15 tahun asal Manado, KERT kasus ke- 46, bagian dari kluster Pasar Pinasungkulan.

Kasus ke- 103, perempuan berumur 48 tahun asal Manado, KERT dengan kasus ke- 46, bagian dari kluster Pasar Pinasungkulan. Kasus ke- 104, laki-laki berumur 32 tahun asal Manado, petugas kesehatan pada faskes kluster B. Kasus ke- 105, laki-laki berumur 34 tahun asal Manado, petugas kesehatan pada faskes kluster B di Manado.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement