REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Riset dan Teknologi melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tengah merancang laboratorium bergerak bio safety level (BSL 2) untuk menguji spesimen sampel swab terkait dengan virus corona jenis baru (COVID-19).
"'Mobile' lab BSL 2 dirancang untuk optimalisasi tes PCR, terutama di daerah yang belum memiliki labor permanen," kata Menteri Riset Teknologi Bambang PS Brodjonegoro di Padang, Jumat (15/5).
Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara pada webinar dengan tema "Riset, Inovasi, dan Aplikasi" untuk menanggulangi pandemi dan dampak COVID-19 yang digelar Universitas Andalas (Unand) Padang.
Menurut dia, keberadaan laboratorium bergerak bisa mempercepat pengetesan karena dapat memeriksa 260 sampel per hari. "Misalnya di Sumatra Barat di daerah yang jauh dari Padang, seperti Dharmasraya namun membutuhkan tes agar lebih cepat tinggal membawa lab 'mobile' ini ke sana," kata dia.