Jumat 15 May 2020 23:21 WIB

Bupati Gorontalo Utara Pastikan Tolak Pemudik

Pemerintah kabupaten memastikan akan langsung memulangkan jika ada yang nekat mudik.

Sejumlah petugas Satpol PP meminta pengendara pengguna jalan untuk memutar arah saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (11/5/2020). Mulai pukul 17
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Sejumlah petugas Satpol PP meminta pengendara pengguna jalan untuk memutar arah saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (11/5/2020). Mulai pukul 17

REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO -- Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin memastikan memulangkan warga Gorontalo dari perantauan yang mudik untuk merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah di kampung halamannya di daerah itu, guna mencegah penyebaran lebih luas virus corona baru (Covid-19).

"Untuk saat ini, kita belum menerima pemudik atau warga yang ingin pulkam (pulang kampung), bahkan pelintas yang ingin ke daerah tetangga melewati daerah ini," kata dia di Gorontalo, Jumat (15/5).

Sikap tegas diterapkan pemerintah kabupaten setempat, katanya, dalam penanganan dan pencegahan penularan Covid-19. "Jika ada yang membandel, silakan menanggung konsekuensinya, sebab pemerintah kabupaten memastikan akan langsung memulangkan jika ada yang nekat," ujarnya.

Penanganan, baik pencegahan maupun pengendalian penyebaran Covid-19 di daerah itu, kata dia, kegiatan serius yang dilaksanakan pemkab setempat dengan dukungan berbagai kalangan masyarakat.

Hal itu, kata dia, mengingat kabupaten tersebut berada di lintas Sulawesi dan diapit dua kabupaten beda provinsi berkategori zona merah Covid-19. "Kita tidak ingin kecolongan, maka pengawasan terpadu di pintu masuk perbatasan terus diperketat," ungkapnya.

Ketegasan menolak kedatangan pendatang dan pemudik, katanya, telah dibuktikan melalui kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di pintu masuk perbatasan di Tolinggula kepada tujuh penumpang angkutan yang akan menuju Sulawesi Tengah.

Setelah melalui pemeriksaan, kata dia, tiga orang di antaranya ditemukan reaktif berdasarkan tes cepat Covid-19. Perjalanan mereka langsung dihentikan dan dipastikan kembali ke daerah asal dengan petugas mengantar hingga tiga kilometer dari luar Provinsi Gorontalo melalui perbatasan Atinggola.

Ia menyebut pemulangan terhadap mereka dikawal secara ketat oleh petugas sebagai bentuk keseriusan pemerintah kabupaten setempat dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.

Pembatasan terhadap orang masuk Gorontalo akan diterapkan selama pandemi. "Kita ketat dan patuh, mudah-mudahan kabupaten ini tetap terkategori zona hijau," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement