Sabtu 16 May 2020 06:00 WIB

Laba Pabrik Utama Apple di China Anjlok 72%

Parah! Laba Pabrik Utama Apple di China Anjlok 72%

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Parah!! Laba Pabrik Utama Apple di China Anjlok 72%. (FOTO: TechCrunch)
Parah!! Laba Pabrik Utama Apple di China Anjlok 72%. (FOTO: TechCrunch)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Seluruh pabrik utama Foxconn di China telah beroperasi secara normal lagi, setelah mitra produksi Apple itu tertatih di awal tahun akibat COVID-19.

Perusahaan yang berbasis di Taiwan sekaligus perakit utama iPhone dan iPad itu terpaksa menutup pabriknya di China pada akhir Januari karena adanya karantina (lockdown).

Penutupan itu sangat memengaruhi bisnis Foxconn. "Sekitar 75% dari kapasitas produksi Foxconn berada di China," begitu kata perusahaan pialang KGI Asia, dikutip dari KrAsia, Jumat (15/5/2020).

Baca Juga: Administrasi Trump Blokir Ekspor Teknologi ke Huawei, Ketegangan AS-China Berpotensi Pecah Lagi!

Baca Juga: China Tengah Uji Coba Yuan Digital, Mengapa dan untuk Apa? Begini Kata Peneliti

Keuntungan perusahaan pun terdampak karena penutupan itu. Laba operasi Foxconn pada kuartal I anjlok 72% daripada tahun lalu, hanya senilai 151 juta dolar AS.

Ketua Foxconn, Liu Young Way mengatakan, "pembatasan dari pemerintah global dan peningkaan pengangguran telah memengaruhi permintaan konsumen secara signifikan. Divisi ponsel pintar dan produk konsumen pun menghadapi kuartal II yang sulit."

Lebih lanjut, Foxconn pun belum bisa memprediksi prospek di paruh kedua tahun ini akibat ketidakstabilan ekonomi.

"Masih belum jelas apa yang akan terjadi bagi kami," kata Liu lagi.

Perlu diketahui, pancemi COVID-19 telah menjungkirbalikan rantai pasokan global. Analis memperingatkan, masalah Foxconn berpotensi melukai beberapa merek elektronik besar selain Apple, seperti Microsoft, Dell, dan Sony.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement