Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Platform video conference Zoom mengatakan akan berbagi rincian pada 22 Mei tentang rencananya untuk memperkuat enkripsi end-to-end kepada pengguna. Langkah ini dilakukan guna memadamkan kekhawatiran bahwa Zoom memiliki praktik keamanan yang longgar.
Dilansir dari Bloomberg (15/5/2020), Zoom akan melibatkan saran dari pengguna tentang desain enkripsi sebelum menerapkan prosedur yang ditingkatkan, kata eksekutif Zoom.
Enkripsi end-to-end, standar tertinggi keamanan komunikasi digital, membuat pesan, video, audio, dan foto tidak dapat diuraikan oleh pihak ketiga. Hasil tinjauan publik Zoom akan membantu menentukan kapan enkripsi end-to-end tersedia untuk peserta rapat.
Baca Juga: Waspada! Hacker Gunakan Link Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams Palsu
Zoom akan meningkatkan keamanan untuk semua pengguna pada 30 Mei dengan enkripsi level GCM, yang lebih rendah dari standar end-to-end. Perusahaan juga akan membiarkan host dari video conference mencegah peserta mengakses satu pertemuan melalui beberapa perangkat.
Perubahan ini adalah bagian dari janji perusahaan untuk melakukan tinjauan keamanan dalam waktu tiga bulan.
Perusahaan itu telah dicerca karena berbagai kesalahan keamanan, termasuk pengguna yang tidak sadar mengirim data ke Facebook Inc ketika mereka masuk ke Zoom dan beberapa panggilan dialihkan melalui China meskipun tidak ada peserta yang berbasis di sana.
Saham Zoom meningkat 3% menjadi US$165,86 pada pukul 3.06 malam di New York, sementara pasar yang lebih luas merosot.