REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Anak-anak di Belgia mulai kembali ke sekolah pada Jumat (15/5). Mereka wajib menggunakan masker setelah pemerintah memutuskan mengurangi ketatnya lockdown akibat penyebaran virus korona selama dua bulan.
Dengan populasi 11,5 juta, Belgia adalah salah satu negara Eropa yang terkena penyebaran virus terburuk. Namun, pemerintah mulai mengangkat beberapa pembatasan pada awal Mei.
Sekolah dasar dan menengah telah diberikan lampu hijau untuk memulai kembali kelas yang lebih kecil dari siswa tahun terakhir di bawah aturan jarak sosial yang ketat minggu depan. Untuk menerapkan itu, uji coba pertama dilakukan pada Jumat (15/5).
Sekolah dasar Nellie Melba di Brussel, Lena yang berusia 7 tahun tersenyum dengan hati-hati ketika seorang guru masker putih menguji suhunya sebelum membiarkannya masuk ke sekolah. Sementara guru lain menunjukkan panah arah yang dilukis di lantai sebagai bagian dari langkah-langkah sosial yang harus diikuti.
"Putri saya sangat senang kembali ke sekolah karena sulit baginya untuk tidak melihat teman-teman dan gurunya. Sekarang dia terlalu kecil untuk memakai masker. Untungnya, dia tidak memiliki masalah kesehatan jadi saya yakin," kata ibu dan penasihat rumah sakit Lena, Vanessa del Carpio.
Direktur sekolah, Rita Janssens mengatakan, Nellie Melba memiliki 200 siswa dan telah mengambil langkah-langkah perlindungan. "Misalnya, untuk para guru, kami telah memberi mereka pelindung wajah dan masker. Sekretariat dilengkapi dengan layar, dan tentu saja, semua kelas dilengkapi dengan produk-produk kebersihan tangan sehingga anak-anak dapat mencuci tangan dan para profesor dapat melindungi diri mereka sendiri," katanya.
Janssens mengatakan, sebanyak 55 murid yang diharapkan datang ke sekolah, tetapi, hanya 34 yang muncul. Sekolah mengharapkan sekolah mulai terisi anak sekolah secara penuh awal pekan ini.