Sabtu 16 May 2020 13:06 WIB

Penjualan Mobil April Anjlok 90 Persen

Penjualan mobil di Indonesia pada April 2020 tercatat hanya 7.871 unit.

Peresmian Diler Khusus BMW. Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O
Foto: Republika/ Wihdan
Peresmian Diler Khusus BMW. Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan mobil di Indonesia pada April 2020 tercatat hanya 7.871 unit. Jumlah ini merosot tajam hingga 90,63 persen jika dibandingkan April 2019 sejumlah 84.056 unit.

Semua merek mengalami penurunan pada April. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), Sabtu, merosotnya penjualan bulan April 2020 mengikuti tren penurunan sejak bulan-bulan sebelumnya.

Baca Juga

Bulan Maret 2020 sebanyak 76.811 unit misalnya, menjadi yang terendah dalam delapan bulan berturut-turut sejak Juni 2019. Pada Februari sebanyak 79.645 unit, Januari 80.435 unit, sedangkan Desember 2019 sebanyak 91.240 unit.

Sebelumnya, penjualan terendah dalam periode setahun ke belakang terjadi pada Juni 2019 sebanyak 59.600 unit. Hal itu karena bertepatan libur Lebaran yang membuat aktivitas diler tidak maksimal.

Toyota yang mengalami kenaikan penjualan pada Maret 2020 dari 25.180 unit pada Februari 2020 menjadi 26.346 unit juga tidak luput dari penurunan penjualan pada April. Pabrikan berlogo tiga elips itu hanya melepas 2.093 unit mobil pada April.

Sedangkan Daihatsu, dari 18.162 mobil pada Maret, hanya menjual 1.330 mobil pada bulan lalu. Mitsubishi sebanyak 1.113 unit dari 10.359 pada Maret, Honda sebanyak 1.183 mobil dari 12.068 mobil pada bulan sebelumnya, sedangkan Suzuki 1.042 unit dari 5.085 mobil.

Sejumlah perwakilan agen pemegang merek di Indonesia menyebut turunnya penjualan itu disebabkan covid-19 yang membuat orang-orang tidak memerlukan mobil untuk berpergian.

Faktor lainnya adalah skema ketat yang dilakukan lembaga pembiayaan (leasing) dalam memberikan kredit kendaraan selama pandemi covid-19. Hal itu dilakukan untuk menjaga pembiayaan dari risiko kredit macet.

"Dengan adanya koreksi dari faktor ekonomi, terus ditambah lagi dengan adanya beberapa hal lain seperti PSBB yang dapat membatasi pergerakan orang termasuk kami, kemudian pergerakan dari leasing juga merupakan faktor yang penting," kata Anton Jimmy Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor dalam video konferensi beberapa waktu lalu.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement