Sabtu 16 May 2020 22:45 WIB

PSBB, Sopir Bajaj Masih Belum Dapat Perhatian

PKPI memberikan bantuan kepada sopir bajaj yang masih belum mendapatkan perhatian.

PKPI memberikan bantuan kepada sopir bajaj yang masih belum mendapatkan perhatian.
Foto: dokumentasi PKPI
PKPI memberikan bantuan kepada sopir bajaj yang masih belum mendapatkan perhatian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta menyebabkan roda perekonomian tersendat. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menilai, masyarakat yang mengandalkan pendapatan dari moda transportasi umum sangat terdampak atas kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 itu, tak terkecuali bajaj.

Ketua Umum PKPI, Diaz Hendropriyono mengatakan, partainya memberikan bantuan kepada sopir bajaj yang masih belum mendapatkan perhatian. Padahal, pendapatan mereka juga menurun tajam semenjak pandemi covid-19.

Untuk itu, PKPI mulai mendistribusikan ratusan bantuan berupa sembako, face shield dan hand sanitizer kepada sopir bajaj di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan. Harapannya upaya ini membuka mata dan pikiran semua pihak, bahwa masih banyak lapisan masyarakat yang terdampak covid-19.

"Sopir bajaj adalah segmen masyarakat yang termarjinalkan, terlupakan. Banyak masyarakat yang membantu saudaranya sesamanya saat pandemi, biasanya diberikan kepada ojek online atau sopir taksi, bus, truk, kernet dan sebagainya. Salah satu segmen yang masih kurang diperhatikan adalah sopir bajaj. Walaupun jumlahnya tidak sebanyak ojek online, tetapi bukan berarti kita bisa melupakan mereka," kata Diaz, Sabtu (16/5).

PKPI ingin menunjukkan masih ada orang-orang yang peduli terhadap ikon legendaris Jakarta tersebut, terutama terhadap kesejahteraan hidup para pengemudinya. PKPI juga ingin mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa bajaj adalah salah satu transportasi umum yang tidak dilarang Pemerintah di masa PSBB sehingga dapat menjadi opsi yang aman bagi masyarakat untuk digunakan.

Diaz mengingatkan, jangan sampai ada diskriminasi dalam memberikan bantuan selama masa pandemi ini. Sebab, dia mengimbau, masyarakat tidak hanya berpangku tangan dalam mengentaskan dampak masalah akibat virus dari Wuhan, China itu.

"Jika kita ingin mensejahterakan rakyat, kita harus bisa menyentuh semua segmen masyrakat," tegas putra Hendropriyono itu. Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah mengupayakan pendistribusian bantuan sosial dapat dilakukan secara merata dan tepat sasaran.

Bendahara Umum PKPI Iwan Bogananta mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya memberikan bantuan pada seluruh lapisan masyarakat terdampak covid-19. Alasan itulah yang membuat PKPI memilih untuk mendistribusikan bantuan kepada supir bajaj.

"Menurut kami di Jakarta ada transportasi legenda, bajaj yang terlupakan. Kita mencoba untuk memperhatikan, mereka juga terdampak. Makanya kami coba kumpulin bajaj ini," terangnya.

Dia mengajak semua pihak untuk dapat meringankan beban masyarakat sekitar. Sebab roda perekonimian saat ini tidak berjalan dengan baik lantaran adanya PSBB dan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home).

"Otomatis pendapatan semua berkurang, selama masih bisa membantu masyarakat, sudah waktunya kita saling meringankan beban," tutup Iwan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement