REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pemerintah Italia telah menandatangani sebuah dekrit yang akan mengizinkan perjalanan ke dan dari negara itu mulai 3 Juni. Ini merupakan langkah pemerintah untuk melonggarkan langkah-langkah pembatasan Covid 19. Italia juga akan memungkinkan perjalanan antar daerah, yang sejauh ini sangat terbatas, dari hari yang sama.
Dilansir di BBC, Sabtu (16/5) disebutkan, langkah ini menandai langkah besar dalam upaya Italia untuk membuka kembali ekonominya setelah lebih dari dua bulan terkunci. Italia memiliki salah satu korban tewas tertinggi di dunia, tetapi tingkat infeksinya telah menurun tajam dalam beberapa hari terakhir.
Lebih dari 31.600 orang telah meninggal akibat virus corona di negara itu, angka tertinggi ketiga di belakang AS dan Inggris. Italia adalah negara pertama di Eropa yang memberlakukan pembatasan nasional ketika kasus Covid 19 mulai muncul di wilayah utara pada bulan Februari. Tapi negara itu mulai melonggarkan langkah-langkah itu awal bulan ini, memungkinkan pabrik dan taman dibuka kembali pada 4 Mei.
Keputusan terbaru ini ditandatangani oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte dan diterbitkan pada hari Sabtu (16/5) pagi. Beberapa wilayah Italia menyerukan pelonggaran pembatasan yang lebih cepat, tetapi Perdana Menteri Conte mengatakan mereka akan melakukan relaksasi secara bertahap untuk menghindari gelombang kedua kasus.
Toko-toko dan restoran-restoran juga akan dibuka kembali mulai 18 Mei dengan memberlakukan jarak sosial. Gereja-gereja Katolik sedang mempersiapkan dimulainya kembali Misa pada hari yang sama, tetapi akan ada jarak sosial yang ketat dan umat harus mengenakan masker. Kepercayaan lain juga akan diizinkan untuk mengadakan layanan keagamaan.
Semua pembatasan perjalanan akan dicabut mulai 3 Juni. Pengumuman Conte datang tak lama setelah negara itu, yang dulunya merupakan pusat pandemi global, melaporkan penurunan lebih lanjut dalam jumlah kematian hariannya.
Dilaporkan lebih dari 900 kematian pada 27 Maret, tetapi pihak berwenang mengatakan ada 262 pada hari Jumat(15/5). Awal pekan ini, pemerintah menyetujui paket stimulus 55 miliar euro yang dirancang untuk mengimbangi dampak ekonomi pandemi pada bisnis dan keluarga.