REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Promotor Grand Prix Singapura pada Sabtu (16/5), menyatakan bahwa akan sulit menggelar balapan Formula 1 meski tanpa penonton di Sirkuit Marina Bay. Pasalnya, balapan harus digelar di tengah ketidakjelasan situasi krisis kesehatan global saat ini.
Formula 1 berencana memulai musim yang tertunda pada Juli nanti di Austria kemudian Inggris dengan seri balapan tertutup. Kepada harian Straits Times, promotor GP Singapura menyatakan bahwa mereka masih terbuka berdialog dengan F1 namun tidak layak menggelar balapan tanpa penonton.
"Prioritas utama tetap kesehatan dan keselamatan para fan, sukarelawan, dan semua warga Singapura," demikian juru bicara promotor seperti dikutip Reuters.
Grand Prix Singapura menurut kalender awal F1 menempati slot bulan September. Namun pihak promotor menyatakan jika mereka membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan fasilitas dan trek sirkuit jalan raya itu.
Balapan tahun lalu di Marina Bay menarik jumlah penonton hingga 268.000 orang selama tiga hari, 40 persen di antaranya datang dari luar negeri. Sementara itu, Formula 1 masih belum mengeluarkan revisi kalender musim ini setelah tiga balapan dibatalkan dan tujuh lainnya ditunda.
Singapura sejauh ini mendapati 27.000 kasus terkait virus corona, dan menjadi angka tertinggi per kapita di Asia. Sebagian besar karena wabah yang merebak di tempat tinggal yang padat dari para pekerja asing. Pemerintah setempat menerapkan status lockdown hingga 1 Juni.