Ahad 17 May 2020 02:52 WIB

The Fed: Sistem Keuangan Sangat Rentan Akibat Pandemi

Ada risiko besar jika pandemi terbukti panjang daripada yang diantisipasi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Gedung kantor The Federal Reserve
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Gedung kantor The Federal Reserve

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank sentral AS Federal Reserve memperingatkan bahwa sektor keuangan menghadapi kerentanan signifikan karena pandemi Covid 19. Dalam laporan terbaru tentang stabilitas keuangan pada Jumat (15/5), The Fed mengatakan pandemi global menyebabkan risiko besar. Sementara tindakan kebijakan dari The Fed dan lainnya telah membantu meningkatkan perekonomian, dan sistem perbankan telah menahan penurunan awal.

Laporan itu memperingatkan risiko besar jika pandemi terbukti panjang atau lebih parah daripada yang diantisipasi.

"Wabah Covid 19 menimbulkan risiko besar bagi bisnis dari semua ukuran dan jutaan rumah tangga," kata bank sentral.

Ini adalah sinyal terbaru dari The Fed bahwa pemulihan dari krisis Covid 19 akan sangat sulit. Sejak penurunan dimulai, pejabat Fed mencatat bahwa sistem keuangan bukan sumber masalah saat ini. Dengan bantuan dari bank sentral, ekonomi masih terus berfungsi.

Laporan pada Jum'at mencatat tekanan keuangan yang dapat terbangun jika krisis berlanjut, dan rumah tangga dan bisnis terus kehilangan upah dan pendapatan. Singkatnya, tidak seorang pun dari dana lindung nilai ke bank-bank besar ke rumah tangga akan kebal dari risiko mereka mungkin default pada utang, dipaksa untuk menjual aset, berakhir dalam kebangkrutan, atau nilai aset menyusut.

Namun, hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Laporan itu juga mencatat bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menopang sistem keuangan setelah krisis terakhir menciptakan buffer yang dapat menghindari hal-hal yang terburuk.

"Intervensi awal yang kuat telah efektif dalam menyelesaikan tekanan likuiditas," kata Gubernur Fed, Lael Brainard.

Tetapi dia juga menyoroti kekhawatiran utama di bank sentral bahwa apa yang mungkin dimulai dengan krisis uang tunai bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih buruk.

"Kami akan memantau dengan cermat untuk tekanan solvabilitas, yang dapat terus meningkat, semakin lama pandemi Covid berlanjut." tambah Brainard.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement