Sabtu 16 May 2020 20:38 WIB

Dana Gandeng Mastercard Perkuat Transaksi Digital

Dana Gandeng Mastercard Perkuat Transaksi Digital

Rep: Andi Hana (swa.co.id)/ Red: Andi Hana (swa.co.id)
Dana Gandeng Mastercard Perkuat Transaksi Digital
Dana Gandeng Mastercard Perkuat Transaksi Digital

Setelah mencatatkan kenaikan 15% transaksi selama pandemi, Dana menggandeng Mastercard untuk mempermudah transaksi non tunai. Fitur yang dikembangkan yaitu Simpan Kartu atau Binding Card.

Business Development Director Dana, Dedy Sahat, mengatakan, kolaborasi ini merupakan bagian dari edukasi transaksi non tunai kepada masyarakat, sehingga daripada harus terus-menerus top up, MasterCard disematkan sebagai salah satu source of funding. “Di Dana, top 5 transaksi yaitu membeli pulsa, bayar tagihan, belanja online, kebutuhan sehari-hari, dan transfer uang,” kata Dedy.

Sementara itu Consultant Mastercard, Tommy Singgih menyebut, Mastercard ingin berpartisipasi untuk memperkuat ekonomi digital yang inklusif. Terlebih, Mastercard memiliki misi menjadikan 50 juta UMKM untuk bisa menjadi ekonomi digital pada tahun 2025

Cara menyimpan kartu Mastercard di dalam aplikasi dompet digital Dana sangat mudah. Pemegang kartu debit dan kartu kredit Mastercard yang telah menjadi pengguna Dana dapat memilih Kartu Tersimpan lalu plih Kartu Baru, memasukkan informasi detail kartu debit/kartu kredit Mastercard, memasukkan nomor OTP yang dikirim via SMS, dan Mastercard pun dapat digunakan.

Tommy menambahkan, tantangan yang ingin dijawab dengan kolaborasi ini adalah konsumen ingin bertransaksi tanpa merasa waswas. Terlebih, target Mastercard adalah bagaimana agar banyak digunakan sebagai sumber dana transaksi digital.

“Teknologi keamanan Mastercard telah teruji sehingga setiap transaksi penggunaan kartu kredit atau debit Mastercard bisa ditelusuri real time. Apabila konsumen menemukan transaksi mencurigakan, bisa menghubungi bank terkait,” jelasnya.

Dari segi keamanan, Dedy mengklaim Dana sudah mempersiapkan teknologi yang sangat baik untuk menjaga keamanan data nasabah. “Kami punya prinsip TFA yaitu trusted, friendly, dan accessible. Data yang ada di Dana semua dienkrip, jadi yang dijaga bukan hanya kemananan, tapi juga privasi,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement