REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Jumlah masyarakat yang menggandaikan barang ke pegadaian meningkat. Peningkatan ini diduga karena kebutuhan mendekati Idul Fitri, serta ekonomi yang sulit akibat pandemi corona.
Salah satu pegadaian yang mengalami peningkatan omset adalah Pegadaian Cabang Juanda. Pimpinan Pegadaian Cabang Juanda, Muhammad Haikal, mengatakan sejak April 2020, omset di Pegadaian Cabang Juanda mengalami kenaikan omset sebesar 15 persen hingga 20 persen.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Gerai Pegadaian yang dipimpin Haikal bisa mengeluarkan uang sebesar Rp 1 miliar hingga Rp 1,1 miliar per-hari. “Padahal kalau di hari normal, kami cuma keluarkan uang sekitar Rp 600 juta hingga Rp 650 juta per harinya,” kata Haikal, saat ditemui Republika, Jumat (15/5).
Mereka yang menggadaikan barang rata-rata datang dari kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT), karyawan, pengusaha, dan pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tak jarang ada pemilik UMKM yang usahanya mengalami kesulitan di tengah pandemi ini.
Barang yang digadaikan di Pegadaian Cabang Juanda dominannya adalah perhiasan. Haikal mengatakan, di tengah kesulitan ekonomi saat ini jenis barang yang digadaikan pun bertambah. Selain logam mulia dan kendaraan bermotor, jumlah barang elektronik yang digadaikan juga meningkat.
“Kendaraan bermotor yang digadaikan pun meningkat. Biasanya dalam per bulan masyarakat yang menggadaikan mobil ada 2-3 unit, sekarang meningkat jadi 5-6,” ujarnya.
Selain mobil, jumlah motor yang digadaikan juga meningkat. Sekarang motor yang digadaikan bisa 10-15 unit dalam sebulan. Padahal dulu hanya sekitar 5 unit per-bulan.
"Sebelumnya jumlah nasabah kami per-harinya hanya sekitar 70 orang, sekarang naik jadi 150,” papar Haikal.