Sabtu 16 May 2020 21:30 WIB

Hasil Rapid Test 111 WNI dari Sabah Semua Negatif

111 WNI kembali dari Sabah setelah Malaysia keluarkan Pembatasan Kawalan Pergerakan

Bupati Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Asmin Laura Hafid yang juga  Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan menegaskan, apabila ada WNI dari Sabah yang terdeteksi memiliki gejala virus corona maka semuanya harus dikarantina terlebih dahulu.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Bupati Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Asmin Laura Hafid yang juga Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan menegaskan, apabila ada WNI dari Sabah yang terdeteksi memiliki gejala virus corona maka semuanya harus dikarantina terlebih dahulu.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Tim medis yang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 111 warga negara Indonesia dari Sabah, Malaysia yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Jumat (16/5) dinyatakan semua negatif.

Sehingga 85 WNI asal Sulsel dan tiga dari Sulbar itu langsung dipulangkan dengan mengunakan KM Thalia menuju Parepare, Sulsel pada hari itu juga, jelas Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nunukan, Aris Suyono, Sabtu (16/5).

Selain WNI asal Sulsel dan Sulbar, ada sembilan orang dari Kaltim, 14 orang dari Kaltara. WNI dari Kaltara ini masing-masing Nunukan (9), Sebatik (4) dan Tarakan (1).

"Hasilnya cukup melegakan karena semuanya dinyatakan negatif," beber Aris. Menurut dia, tindakan pemeriksaan yang dilakukan berupa screening dokumen atau sertifikat kesehatan yang diperoleh di RS Tawau maupun klinik kesehatan negara tetangga ini hingga rapid tes.

Kedatangan ratusan WNI dari negeri jiran Malaysia adalah pertama kalinya sejak adanya kebijakan Pembatasan Kawalan Pergerakan (PKP) oleh Pemerintah Malaysia dengan menetapkan wilayah Tawau di Negeri Sabah sebagai zona merah penularan COVID-19.

Kedatangan 111 WNI di Kabupaten Nunukan ini menjadi perhatian serius pimpinan Pemkab Nunukan bersama instansi vertikal khususnya dari TNI-Polri dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan turun langsung menyambut dan menyaksikan pemeriksaan kesehatan.

Hal ini dilakukan sebagai antisipasi agar wabah virus corona dari negeri jiran tidak masuk di Kabupaten Nunukan yang juga telah ditetapkan menjaid zona merah.

Sebelumnya, Bupati Nunukan selaku Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid menegaskan, apabila ada WNI dari Sabah yang terdeteksi memiliki gejala virus corona maka semuanya harus dikarantina terlebih dahulu. Termasuk warga asal Sulsel, Sulbar dan Kaltim.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement