Sabtu 16 May 2020 23:12 WIB

Saat Physical Distancing dan Masker Hadir di Laga Bundesliga

Para pemain cadangan Schalke memakai masker di wajah mereka saat menyaksikan laga.

Penyerang Borussia Dortmund Erling Haaland merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Schalke 04.
Foto: EPA-EFE/MARTIN MEISSNER
Penyerang Borussia Dortmund Erling Haaland merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Schalke 04.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimana menggelar pertandingan sepak bola kelas dunia di tengah pandemi corona? Jerman telah menunjukkannya pada hari ini dengan sukses saat kompetisi Bundesliga kembali bergulir setelah sempat terhenti akibat wabah Covid-19. Lima dari enam pertandingan yang dijadwalkan Sabtu (16/5) berakhir dengan lancar.

Tentu saja, ada hal-hal tak biasa yang sebelumnya tak pernah kita lihat saat dunia dalam kondisi normal. Semua hal-hal 'unik' tersebut adalah bagian dari protokol kesehatan yang diterapkan Bundesliga untuk mencegah pemain atau staf tim terkena infeksi virus mematikan tersebut.

Baca Juga

Dari laga Borussia Dortmund vs Schalke di Signal Iduna Park misalnya, kita melihat tribun yang kosong melompong. Oke, kita pernah menengok ini dalam beberapa laga sebelum sepak bola di Eropa berhenti pada Maret. Tapi, pernahkah kita menyaksikan sejumlah personel tim mengenakan masker saat memasuki lapangan? Itulah yang terlihat di markas Dortmund.

Pelatih Dortmund Lucien Favre dan arsitek tim Schalke David Wagner memang tak mengenakan masker saat laga berlangsung. Ini diperbolehkan agar mereka bisa memberikan instruksi. Tetapi para pemain cadangan memakai masker di wajah mereka saat duduk menyaksikan laga. Sebagian pemain Schalke bahkan harus duduk di bangku penonton demi mematuhi aturan menjaga jarak di bangku cadangan.

Empat gol tercipta pada laga ini. Semuanya dicetak oleh pemain Dortmund. Ada selebrasi setelah jala gawang Schalke bergetar. Tapi berbeda dari biasanya, tidak ada pelukan atau tos antarpemain Dortmund. Mereka mengekspresikan kegembiraan seperti biasa, hanya tak ada satu pun rekan yang merapat memberikan pelukan.

Seusai gol, hanya ada beberapa yang mengikuti sang penjebol gawang lawan, itu pun tetap menjaga jarak. Contohnya seperti saat Erling Haaland membuka skor pada menit ke-28. Ia berselebrasi mengangkat tangan kemudian berlari ke sudut lapangan. Beberapa rekannya mengikuti, tapi tak ada yang merapat. Masing-masing berdiri berjarak mengarah ke Haaland dengan ekspresi semringah.

Atau saat Thorgan Hazard mencetak gol ketiga Dortmund. Ia merayakan gol itu dengan salam siku bersama rekannya Julian Brandt. Keduanya tak bersentuhan, hanya tertawa semringah dengan jarak sekitar 1,5 meter, sambil mengangkat siku ke dada.

photo
Gelandang Borussia Dortmund Thorgan Hazard (kiri) merayakan golnya bersama Julian Brandt (tengah) pada laga derby Ruhr melawan Schalke 04 di Signal Iduna Park, Dortmund, Sabtu (16/5). Pertandingan ini tanpa penonton dan dengan protokol kesehatan ketat, termasuk perayaan gol yang tak boleh bersentuhan. - (EPA-EFE/MARTIN MEISSNER)

Larangan berpelukan merupakan bagian dari protokol kesehatan yang diterapkan Bundesliga. Termasuk ketika terjadi pergantian pemain. Salam siku digunakan, bersentuhan ataupun berjarak, antara pemain yang ditarik maupun yang masuk ke lapangan.

Aturan pgysical distancing serta memakai masker tak cuma berlaku kepada pemain dan staf tim. Pekerja lapangan juga wajib menjaga jarak dan mengenakan masker. Termasuk juga sejumlah wartawan yang bertugas.

Tribun media yang biasanya penuh dibatasi aksesnya. Para wartawan pun dipisahkan jarak sekitar 1,5 sampai 2 meter. Semuanya wajib mengenakan masker. Tak terkecuali para kameramen yang merekam setiap momen di lapangan.

Awalnya mungkin ganjil. Tapi jika dengan ini sepak bola bisa kembali hadir di layar kaca, rasanya tak banyak yang keberatan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement