Ahad 17 May 2020 07:43 WIB

Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak-Cianjur Meningkat Tajam

Jumlah kendaraan yang melintasi jalur puncak mencapai 100 unit per lima menit.

Red: Nur Aini
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mengawasi jalur Puncak, ilustrasi
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mengawasi jalur Puncak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Memasuki hari ketujuh menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, volume kendaraan yang melintas di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, meningkat tajam, sehingga petugas gabungan meningkatkan pemeriksaan di perbatasan secara bergantian selama 24 jam.

Pantauan hingga Ahad dini hari (17/5) volume kendaraan dari arah Bogor menuju Cianjur, yang didominasi mobil dengan nomor polisi (nopol) Jabodetabek, berusaha melintas meskipun sebagian besar terpaksa dikembalikan ke daerah asal masing-masing. Hal itu karena tidak mengantongi surat izin, baik pendatang yang hendak berlibur ke kawasan Puncak-Cianjur maupun pemudik jarak jauh.

Baca Juga

"Menjelang dini hari volume kendaraan dari arah Bogor ke Cianjur meningkat tajam, jumlahnya dua kali lipat dibandingkan malam sebelumnya atau siang hari. Jumlahnya mencapai 100 kendaraan per lima menit. Penyekatan yang dilakukan membuat antrean cukup panjang," kata Perwira Piket Pos Pam Puncak Pass AKP Irwan Alexander pada wartawan, Ahad.

Tidak sedikit, kata dia, pengendara yang berdalih hendak bersilaturahmi berupaya meyakinkan petugas agar dapat melintas. Rombongan sepeda motor yang berusaha melarikan diri saat diarahkan untuk kembali ke daerah asal mereka, karena suhu tubuh mereka tinggi dan berboncengan, kemudian menerobos pagar betis petugas dengan kecepatan tinggi.

Ia memperkirakan kendaraan pemudik yang mulai bercampur dengan kendaraan pendatang yang hendak menghabiskan libur hari raya di kawasan Puncak-Cianjur akan terus meningkat, meskipun pihaknya tidak mengizinkan pengendara yang melanggar aturan untuk melintas. Terlebih tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas sudah tutup sejak dua bulan terakhir.

"Kami akan terus meningkatkan pemeriksaan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Sesuai dengan prosedur pengendara yang melanggar akan kami kembalikan ke daerah asal apapun alasannya, terlebih yang suhu tubuhnya tinggi akan diarahkan ke pusat layanan kesehatan terdekat," katanya.

Sementara itu, seorang pengendara asal Jakarta memaksa melintas ke wilayah Cipanas guna menghadiri acara besar di satu hotel berbintang di wilayah tersebut. Pria yang merupakan pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Jakarta Timur itu melanjutkan perjalanan setelah petugas mendapat kepastian terkait acara tersebut.

"Saya telat datang karena ada acara LSM se-Jakarta Timur di Hotel Sahid Cipanas. Besok pagi saya sudah pulang kembali ke Jakarta. Kami ada acara LSM se-Jakarta Timur di hotel tersebut," ungkap pria itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement