Ahad 17 May 2020 11:10 WIB

Jokowi: Baru 15 Persen Masyarakat Terima BLT Desa

Jokowi meminta pemberian bansos dilakukan dengan memangkas prosedur distribusi.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, pekan ini. Jokowi menyebut masih banyak masyarakat yang belum menerima bantuan sosial.
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, pekan ini. Jokowi menyebut masih banyak masyarakat yang belum menerima bantuan sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan masih banyak masyarakat yang belum menerima bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah. Ia mencontohkan, program bantuan langsung tunai desa (BLT desa) yang baru didistribusikan kepada 15 persen masyarakat penerima.

"Saya sampaikan, sampai hari ini BLT desa yang tersalurkan ke masyarakat baru 15 persen, artinya masih ada 85 persen yang belum diterima oleh masyarakat," ujar Jokowi saat menyampaikan pernyataannya, Ahad (17/5).

Baca Juga

Sedangkan untuk program bantuan sosial tunai (BST), baru diterima oleh 25 persen masyarakat. Sehingga masih ada 75 persen masyarakat yang belum mendapatkan bantuan. 

Karena itu, ia menginstruksikan Menko PMK, Menteri Sosial, dan Menteri Desa PDTT agar segera mempercepat proses penyaluran program BLT desa dan juga bansos tunai. Jokowi meminta agar pemberian bansos tersebut dilakukan dengan memangkas prosedur distribusi kepada masyarakat sehingga dapat segera diterima oleh rakyat yang membutuhkan.

"Masyarakat saya harapkan juga menanyakan terus kepada RT dan RW-nya atau kepada kepala desanya," kata Jokowi.

Pemerintah memberikan bansos tunai (BST) dan BLT desa masing-masing sebesar Rp 600 ribu kepada keluarga penerima manfaat selama tiga bulan berturut-turut. Bantuan ini diberikan untuk membantu masyarakat yang kesulitan imbas dari pandemi corona. Selain kedua bantuan tersebut, pemerintah juga memberikan bantuan berupa penggratisan listrik untuk pelanggan 450 VA dan juga diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA.

Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan kartu sembako untuk 20 juta penerima manfaat dan program PKH yang diberikan kepada 10 juta keluarga.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement