REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Ibu Kota Italia, Milan, akan membuka aktivitas bisnis pada Senin (18/5). Milan berencana mengoperasikan kembali 3.400 restoran, 4.800 bar, 2.900 salon, 2.200 toko pakaian, dan 700 toko sepatu.
Banyak pemilik restoran mengeluh peraturan untuk membuka kembali layanan makan di tempat belum jelas. Seluruh sektor makanan di Milan, termasuk pemasok dan produsen, menderita kerugian.
Di depan stasiun kereta api Milan ada puluhan pengunjuk rasa. Mereka meminta pajak dihapuskan dan lebih banyak bantuan pemerintah.
Sementara itu, pemerintah dan dewan pariwisata Inggris meminta warga untuk tidak mengunjungi destinasi wisata populer saat karantina wilayah dilonggarkan pekan ini. Sebagian besar wilayah Inggris masih menerapkan peraturan yang lebih ketat.
Di Spanyol, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan, ia meminta parlemen untuk memperpanjang darurat nasional yang ia harap untuk terakhir kalinya. Sanchez berencana memperpanjang darurat nasional hingga akhir Juni.
Spanyol mulai menurunkan kebijakan isolasi tapi pariwisata tampaknya menghadapi musim panas yang sulit. Sementara sektor pariwisata menyumbang 12 persen PDB Spanyol.
"Spanyol membutuhkan pariwisata, tapi pariwisata membutuhkan keamanan, membutuhkan jaminan kesehatan," kata Sanchez.