REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi, mengatakam salah satu penyakit hati yang sangat dicela dalam Islam adalah penyakit hasad atau dengki. Penyakit ini sangat membahayakan pelakunya maka berdoalah agar tidak memiliki penyakit dengki
"Akibat yang ditimbulkan penyakit hasad sangat berbahaya bahkan dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam kenestapaan tak berujung," kata Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi, lewat dakwah online, Sabtu (16/5).
Dia mengatakan, betapa besarnya bahaya orang-orang dengki atau hasad hingga Aminah saat mengandung Rasulullah, dia bermimpi didatangi seseorang dan kemudian orang itu berkata:
"Bahwa sesungguhnya engkau sedang mengandung penghulu umat ini. Jika dia telah lahir ke bumi, maka ucapkanlah : 'Aku berlindung kepada Allah Tuhan Yang Mahaesa dari keburukan semua pendengki, dan namakan dia Muhammad."
Kisah berupa mimpi yang dialami Aminah, ibu Nabi Muhammad SAW, bisa ditangkap sebagai petunjuk bahwa sedemikian besar bahaya penyangkit dengki atau hasud. Penyakit itu bisa merusak semua usaha kebaikan yang dilakukan oleh siapapun, termasuk utusan Allah, dan apalagi hanya sebatas manusia biasa.
Memang, kata Habib, kita sulit mengetahui penyakit hasad yang menjangkiti diri kita sendiri, lebih-lebih mengetahui penyakit hasad yang menjangkiti orang lain. Hal ini karena penyakit hasad adalah penyakit hati yang tak seorang pun mengetahui bentuk dan wujudnya.
Imam Al Ghazali, kata Habib, dalam kitab Minhaj Al Abidin mengatakan hasad merupakan penyakit yang tidak hanya merusak kebaikan, melainkan juga menarik untuk berbuat maksiat dan kejahatan.
"Tidak sedikit perbuatan maksiat dan kejahatan terjadi disebabkan penyakit hasad yang menghinggapi hati seseorang," katanya.
Hasud inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal rakus melanda hati manusia. Hasud ini pula yang menciptakan benih keangkuhan pada orang yang berilmu, bahkan ulama sekalipun.
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : اَرْبَعَةٌ جَوَاهِرَ فِى جِسْمِ بَنِى آدَمَ يْزِيْلُهَا اَرْبَعَةُ اَشْيَاءَ : اَمَّا الْجَوَاهِرُ فَالْعَقْلُ وَالدِّيْنُ وَالْحَيَاءُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ فَالْغَضَبُ يُزِيْلُ الْعَقْلَ وْالْحَسَدُ يُزِيْلُ الدِّيْنَ وَالطَّمَعَ يُزِيْلُ الْحَيَاءَ وَالْغِيْبَةُ تُزِيْلُ الْعَمَلَ الصَّالِحَ .
Rasulullah saw bersabda: "Ada empat pemata dalam tubuh manusia yang dapat hilang sebab empat hal. Empat permata itu ialah: 1) akal, 2) agama, 3) sifat malu, 4) amal saleh. Marah (ghadlab) dapat menghilangkan akal, iri dan dengki (hasud) akan menghilangkan agama. Serakah (thama') akan menghilangkan sifat malu, dan menggunjing (ghibah) akan menghilangkan amal saleh."
"Mari kita jadikan Ramadhan kita sebagai madrasah yang dapat membentengi kita dari penyakit hasud," ajaknya.