Ahad 17 May 2020 12:58 WIB

Corona di Bandung 282 Kasus, 62 Sembuh dan 36 Meninggal

Bandung larang masyarakat untuk lakukan mudik lokal di Bandung Raya.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat informasi Covid-19 Kota Bandung mengumumkan hingga Sabtu (16/5) sore, jumlah positif Corona mencapai 282 orang. Rinciannya 62 orang sembuh, 36 meninggal dunia dan 184 orang dirawat. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 813 orang.

Kemudian sebanyak 433 orang selesai diawasi dan 380 orang masih dirawat. Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.643 orang terdiri dari 3.470 yang selesai dipantau dan 173 orang masih pemantauan.

Baca Juga

Jumlah positif covid-19 merata di kecamatan di Kota Bandung. Di antaranya yang paling banyak yaitu Kecamatan Andir 20 orang, Astanaanyar 17 orang, Bandung Kulon 25 orang, Cicendo 30 orang, Coblong 14, Kiaracondong 11 dan Regol 14 orang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melarang masyarakat untuk melaksanakan mudik lokal di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang. Adapun pihak yang memaksakan mudik maka harus mengisolasi mandiri selama 14 hari.

"Kalau keluar (mudik lokal dari Bandung) cukup sulit, kalau yang masuk (ke Bandung) teman kewilayahan harus memantau dan isolasi mandiri 14 hari (untuk pemudik)," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jumat (15/5).

Ia mengakui jika selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih ada pengendara yang lolos terlebih waktu penjagaaan yang tidak 24 jam. Oleh karena itu, peran RT dan RW harus bisa lebih tahu warganya yang datang mudik ke wilayah dan diminta untuk mengisolasi diri secara mandiri.

"Kita tetap larang mudik lokal, ASN gak boleh mudik. Kuncinya kalau itu sampai ada minta isolasi mandiri," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement