REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Kasus virus corona yang terkonfirmasi di Brasil meningkat pada Sabtu, dan kini telah telah melewati Spanyol dan Italia. Hal ini menjadikan Brasil sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan jumlah tertinggi kasus Corona.
Kementerian Kesehatan Brazil menyebut ada 14.919 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir. Dengan begitu total kasus sebanyak 233.142. Jumlah ini terbesar setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Inggris.
Namun dibandingan ketiga negara diatas, Brasil hanya melakukan sebagian kecil pengujian.
Peningkatan jumlah kasus ini kini memberi tekanan pada Presiden Jair Bolsonaro, yang kehilangan menteri kesehatan untuk kedua kalinya dalam sebulan pada Jumat. Bolsonaro menentang para ahli kesehatan masyarakat dan menyerukan penggunaan obat-obatan yang tidak terbukti.
Bolsonaro mengecam banyak gubernur negara bagian Brazil karena melakukan isolasi sosial yang ketat dan karantina untuk memerangi penyebaran virus, termasuk penutupan sekolah, toko dan restoran.
Bolsonaro berpendapat bahwa korban dan kerugian pada ekonomi menjadi tak tertahankan dan bisnis harus diizinkan untuk dibuka kembali sesegera mungkin. Pemerintah sekarang berharap Brasil akan mencatat kontraksi ekonomi tahunan terbesarnya tahun ini.
Sementara itu, Wakil presiden Brasil, Hamilton Mourao, menjalani tes Covid-19 dan ditempatkan di ruang isolasi di kediaman resminya pada Sabtu. Ini setelah seorang pelayan publik yang berada di dekatnya pekan lalu dinyatakan positif.
Mourao, 66, tidak bisa memenuhi tugas resmi pada Senin, ketika hasilnya diumumkan. Bolsonaro telah menjalani beberapa uji virus corona setelah para menteri dan pembantu dekat lainnya dinyatakan positif.
Pengujian minim
Pengujian nasional di Brasil masih jauh tertinggal dari negara-negara Eropa. Brasil telah memproses hampir 338.000 tes virus corona baru di laboratorium resmi pada awal minggu ini. Sebanyak 145.000 tes lainnya sedang dalam analisis atau menunggu dalam antrean.
Sebaliknya, Italia dan Spanyol masing-masing menjalankan sekitar 1,9 juta tes diagnostik resmi untuk virus tersebut. Kementerian Kesehatan Brasil pada Sabtu juga melaporkan 816 kematian baru terkait virus tersebut, sehingga totalnya menjadi 15.633.