Ahad 17 May 2020 19:35 WIB

Anak Muda Bolivia Bantu Lansia dengan Adopsi

Gerakan adopsi menjadi cara anak muda Bolivia membantu lansia selama pandemi Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Lansia di Bolivia mendapat bantuan dari anak muda setempat lewat program adopsi, ilustrasi
Foto: pixabay
Lansia di Bolivia mendapat bantuan dari anak muda setempat lewat program adopsi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Sergio Royela tinggal jauh dari orang tuanya di Bolivia dan prihatin dengan nasib warga di karantina akibat pandemi Covid-19. Dia pun memutuskan mengumpulkan orang untuk melakukan kegiatan sosial dengan membantu orang-orang lanjut usia lewat program adopsi.

"Jadi, saya mencari tetangga untuk membantu saya dan saya melakukan hal yang sama di kondominium saya dan mengadopsi kakek lain," kata Royuela.

Baca Juga

Dengan cara itu, gerakan sukarela bernama Adopt a Grandparent lahir. Gerakan itu mendesak relawan untuk membantu warga lanjut usia jika membutuhkan dukungan yang aman.

Sejauh ini, koordinator gerakan itu menyatakan, sekitar 20 anak muda telah mengajukan diri untuk membantu. Ide awal pembentukannya berasal dari kondisi lansia yang kesulitan untuk berbelanja kebutuhan dasar dan tidak memiliki anggota keluarga yang berada di dekat mereka. Padahal, lansia merupakan kelompok rentan terhadap penularan virus korona yang telah menemukan 3.826 infeksi positf dan 165 kematian di negara itu.

Royuela telah mengantarkan makanan dan kata-kata penghiburan kepada Oscar Gemio yang berusia 97 tahun dan Inés Urrelo yang berusia 62 tahun. Mereka tinggal di tenda darurat di daerah hutan kecil La Paz setelah kehilangan rumah karena tanah longsor tahun lalu. Dia telah menyarankan mereka untuk mengikuti tindakan pencegahan kesehatan, termasuk menjaga jarak yang aman dari orang lain.

Gerakan itu pun menyebar semakin luas. Di lingkungan selatan La Paz, seorang perempuan berusia 70 tahun tahu bahwa relawan Ana Rosa Guzman sedang membantu tetangganya. Dia menyumbangkan beras, tepung, dan makanan lain sehingga perempuan yang lebih muda itu dapat lebih mendukung kakek yang tinggal di sebuah ruangan kecil dengan dua putrinya dan seorang cucu.

"Saya dibesarkan oleh kakek-nenek saya, yang sudah meninggal. Bagi saya, penting untuk memiliki kakek dalam hidup kita dan memberi mereka kualitas hidup yang lebih baik pada saat-saat ini ketika mereka membutuhkannya," ujar Guzman.

Bagi sebagian orang, pekerjaan sukarela bukan tentang mendapatkan makanan untuk lansia, tetapi membantu mereka bekerja melalui birokrasi. Sekitar satu juta orang Bolivia atau hampir 10 persen dari populasi, adalah lansia.

Pemerintah telah mengatur paket bantuan untuk para lansia, tetapi banyak orang miskin Bolivia tidak dapat mengambilnya karena berbagai alasan. Mereka termasuk Dominga Aduviri, seorang penduduk La Paz yang membutuhkan dokumen identitas untuk mengumpulkan paket.

Nasib tersebut terbantu dengan bantuan arsitek berusia 31 tahun bernama Wilmer Gutiérrez. Dia bergabung dengan gerakan Adopt a Grandparent untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

"Bisakah Anda bayangkan menjadi tua dan tidak ada yang khawatir atau bahkan tahu jika Anda memiliki kartu identitas?" Kata Gutierrez. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement