REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dialah Abu Dzar al-Ghifari, salah seorang sahabat Rasulullah SAW. Seperti para sahabat umumnya, ia dikenang lantaran kesalehannya. Akan tetapi, satu hal yang membuatnya tampak mencolok. Ia memiliki diingat lantaran perjuangannya menyuarakan orang-orang miskin, apalagi yang direnggut haknya.
Nama aslinya adalah Jundub bin Junadah ar-Rabazi. Sebutan kabilah al-Ghifari di belakang namanya merupakan eponim dari Ghifar bin Mulail, seorang tokoh kabilah Adnan.
Abu Dzar--bersama dengan Abdullah bin Mas'ud--dipandang sebagai ahli hadis terkemuka. Dialah, misalnya, yang memperjelas bahwa ucapan ''assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh'' itu adalah produk budaya Islam, bukan budaya Arab. Sebab, memang orang-orang Arab sebelum Islam tak mengenal perkataan itu.
Sifat yang selalu ditunjukkan Abu Dzar adalah pemihakannya kepada kaum miskin. Sifat ini juga diperlihatkannya kendati yang dihadapi adalah para pejabat.