Ahad 17 May 2020 23:24 WIB

Mayoritas Toko Non Bahan Pokok di Sukabumi Taati Penutupan

Penerapan PSBB ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Forkopimda melakukan pemantauan penutupan toko non bahan pokok penting dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Sukabumi, Ahad (17/5).
Foto: Republika/ riga nurul iman
Forkopimda melakukan pemantauan penutupan toko non bahan pokok penting dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Sukabumi, Ahad (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Tahapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Sukabumi mulai membuahkan hasil. Salah satunya para pedagang non bahan pokok penting mulai menutup tempatnya jualan pada Sabtu dan Ahad.

Penerapannya dipantau langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dengan mendatangi toko/swalayan non luar bahan pokok penting pada Ahad (17/5) pagi. Hasilnya mayoritas toko/swalayan dan pedagang kaki lima non bahan pokok penting di Jalan Harun Kabir, Ahmad Yani, dan sekitar Pasar Pelita sudah tutup.

Pemantauan dilakukan bersama dengan Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada. Langkah ini adalah pelaksanaan salah satu poin dalam Surat Edaran Nomor 510/333/Kopdagrin tentang Jam Operasional Kegiatan Perdagangan di Kota Sukabumi, di mana Sabtu dan Ahad jam operasional toko non bahan pokok ditutup.

Pada momen ini juga dilakukan penyemprotan disinfektan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di lapak pedagang pasar Harun Kabir dan Jalan Ahmad Yani. ''Forkopimda kembali ke lapangan agar ketentuan PSBB ini bisa efektif dijalankan,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Di mana wali kota dan dandim blusukan hingga ke tengah pasar dan meminta pedagang menaati aturan PSBB. Selain itu kepada warga atau pembeli agar lebih baik diam di rumah apabila tidak ada kepentingan yang penting di luar.

Fahmi menuturkan, penerapan PSBB ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sehingga pemkot berharap ada kedisiplinan warga untuk menaatinya agar Sukabumi bisa lepas dari Corona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement