Senin 18 May 2020 02:02 WIB

Syahdu, Khabib Nurmagomedov Sitir Doa Malam Lailatul Qadar

Postingan video Khabib tentang doa malam lailatul qadar ditonton satu juta orang.

Khabib Nurmagomedov
Foto: AP/John Locher
Khabib Nurmagomedov

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petarung MMA asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, memosting video doa malam Lailatul Qadar. Seperti dikutip Republikbola dari akun instagramnya khabib_nurmagomedov, petarung Muslim yang memiliki julukan The Eagle ini hanya menuliskan caption singkat: ramadhan 2020.

Dalam waktu 18 jam, postingan videonya dilihat 1.037.705 orang. Salah satu netizen membalas dengan menuliskan isi surat Al A’raf ayat 204: ‘’Jika dibacakan Alquran, maka dengarkan baik-baik dan perhatikan dengan tenang agar kalian mendapat rahmat.’’

Baca Juga

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Khabib Nurmagomedov (@khabib_nurmagomedov) on

Lailatul Qadar

Ramadhan disebut bulan yang paling utama (afdlal al-syuhur) karena salah satunya terdapat malam yang disebut Lailatul Qadar (lebih baik dari seribu bulan). Lailatul Qadar adalah malam ketetapan atau malam kepastian tentang qadar atau ukuran rezeki manusia.

 

(Baca: Khabib Nurmagomedov: Nama Saya ‘Habib Nur Muhammad’)

Pada malam itulah Allah menetapkan dan menentukan nasib seseorang untuk periode setahun yang akan datang. Pada malam inilah seorang Muslim dianjurkan untuk beribadah dan memohon pada Allah untuk mendapatkan martabat yang baik.

Adapun doa Lailatul Qadar yakni:

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي 

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni.

Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku". (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah)

Cobaan Hidup

Ramadhan tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya bagi pemegang sabuk juara dunia kelas ringan UFC ini. Selain masalah virus corona yang mewabah hampir ke seluruh penjuru dunia, Khabib sedang menghadapi cobaan hidup.

Ayah sekaligus pelatihnya, Abdulmanap Nurmagomedov, terkena serangan jantung diduga dipicu oleh infeksi Covid 19. (Baca: Khabib Nurmagomedov: Rasa Sedih Ini Sungguh Menyakitkan)

photo
Khabib Nurmagomedov sujud syukur setelah mengalahkan Dustin Poirier pada laga perebutan gelar Kelas Ringan UFC Lightweight di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (8/9) dini hari. - (Christopher Pike/Reuters)

Dalam postingan pada 5 Mei lalu, Khabib menyitir hadits tentang arti sebuah cobaan bagi seorang muslim. Ia mengawali postingannya dengan menulis:

Kita tidak pernah menyangka #Ramadan2020.

Kita tidak pernah menyangka musim semi bulan Mei.

Kita tidak pernah menyangka ujian itu sendiri.

The Eagle, julukan Khabib Nurmagomedov, kemudian menyitir hadits yang berbicara tentang makna sebuah ujian. Khabib menulis hadits riwayat Bukhari, Muslim.

مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Nabi Muhammad SAW bersabda,''Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa lelah, penyakit, kecemasan, kesedihan, gangguan orang lain, keresahan mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya.” (Bukhari, Muslim).

photo
Khabib Nurmagomedov - (AP/John Locher)

Khabib mengakhiri postingannya dengan menyitir surat Al-Baqarah ayat 155-157. Ayat yang juga mengulas tentang makna ujian bagi seorang muslim.

(Baca: Khabib Nurmagomedov: Secangkir Teh Hangat untuk Ayah)

Ada apa dengan Khabib Nurmagomedov? Petarung MMA (mix martial arts) pemegang sabuk juara kelas ringan UFC (ultimate fighting championship) ini sebelumnya juga memposting tentang rasa sedih.

''Jangan sakit atau sedih,'' tulis Khabib, lewat postingan Instagramnya khabib_nurmagomedov, seperti dikutip Fanside.com, Kamis (7/5). ''Sedih sungguh rasa yang sangat menyakitkan.''

Kenapa Khabib bersedih. Hanya Khabib yang tahu alasan di balik postingan tentang rasa sedihnya tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement