Senin 18 May 2020 05:15 WIB

Polisi Selidiki Motif Pria PDP Lompat dari RS Jakarta Timur

Saksi menyebut melihat MR membuka jendela dan langsung melompat dari lantai empat.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih menyelidiki motif pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 berinisial MR (72 tahun) yang meninggal setelah melompat dari lantai empat Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur, tempat ia dirawat. Peristiwa itu terjadi pada Ahad (17/5) sekitar pukul 09.30 WIB.

"Polisi belum pastikan korban (melompat dari lantai empat rumah sakit) berniat kabur, bisa karena faktor bunuh diri atau pemicu lain," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo saat dikonfirmasi, Ahad (17/5).

Baca Juga

Hery menjelaskan, pihaknya masih mendalami insiden tersebut. Saat ini, kata dia, polisi telah meminta keterangan dari dua orang saksi, yakni pasien yang dirawat dalam satu ruangan bersama korban dan seorang petugas jaga rumah sakit.

Berdasarkan keterangan pasien yang berada dalam satu ruangan isolasi bersama korban, ia melihat MR membuka jendela dan langsung keluar dengan cara melompat dari lantai empat RS Hermina Jatinegara. Saksi berinisial MY itu juga menyebut, pada malam hari sebelum peristiwa tersebut terjadi, tepatnya Sabtu (16/5), korban sempat meminta pulang.

Sementara itu, sambung Hery, saksi yang sedang berjaga saat insiden itu terjadi, yakni Ismail, mendengar suara seperti sesuatu terjatuh. Ia kemudian mengecek asal suara itu dan menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. "Saksi 2 melihat korban dalam posisi terlentang di pintu masuk parkir dan diduga loncat dari lantai empat," ungkap Hery.

Hery mengungkapkan, korban sebelumnya didiagnosa memiliki penyakit pneumonia grafik dan diabetes dengan status terakhir sebagai PDP Covid-19. Kini, jasad korban telah dimakamkan sesuai protokol Covid-19. "Selanjutnya, penanganan terhadap korban dilakukan SOP Covid-19," ujarnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement