REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjaga gawang Bhayangkara FC, Indra Adi Nugraha, mengaku bersyukur karena bisa menjalankan puasa Ramadhan bersama keluarga. Hal tersebut dinilai sebagai berkah dari liburnya kompetisi Liga 1 dampak pendemi Covid-19.
"Yang jelas bisa berkumpul dengan keluarga itu yang paling berharga sekarang. Bisa tarawih setiap malam, biasanya kalau pas liga jalan saya gak bisa gitu karena harus latihan malam dan ada pertandingan juga,” kata Indra seperti dilansir laman resmi tim di Jakarta, Senin (18/5).
Pemain berusia 24 tahun ini bergegas pulang kampung ke Trenggalek, Jawa Timur, setelah kompetisi tertinggi di Tanah Air dihentikan karena pandemi virus yang berasal dari China itu. Hal tersebut tidak bisa dilakukan jika kompetisi berjalan.
Meski jauh dari pengawasan pelatih, pria yang juga seorang anggota polisi ini mengaku tetap menjalankan program latihan. Ia tidak ingin kondisinya menurun jika kembali dipanggil tim guna melanjutkan kompetisi. "Latihan mandiri tetap berjalan. Begitu juga dengan komunikasi dengan manajemen dan pelatih," kata pria yang bertugas di Lantas Polres Trenggalek.
Selain melakukan latihan mandiri, Indra juga mendapatkan kesempatan lebih berbaur dengan keluarga dan banyak melakukan kegiatan. Bahkan ia mengaku tidak segan membantu orang tuanya.
"Di rumah paling kegiatannya cuma bersih-bersih. Kalau dinas rutin belum, soalnya tunggu keputusan dari PSSI, kalau liga benar-benar berhenti mungkin mulai masuk dinas aktif,” jelas Indra. "Cuma beberapa hari kemarin sempat masuk kantor, bertemu dengan komandan dan senior di polres tempat saya dinas.”
Terkait soal makanan favorit saat berbuka, Indra memilih dua makanan ringan. Pemain kelahiran 8 Oktober 1995 itu menyantap jajanan khas bulan puasa yang kerap dijual di kaki lima. “Kalau makanan favorit pas buka, saya biasanya kurma sama es buah,” kata kiper dengan nomor punggung 38 itu.