Senin 18 May 2020 12:34 WIB

Tanri Abeng: Mobilisasi BUMN Perlu Diarahkan Bantu Ekonomi

Kondisi BUMN saat ini relatif sudah kuat meski tetap harus berhati-hati.

Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng menyarankan mobilisasi sumber daya BUMN diarahkan di tengah krisis Covid-19. Ini dilakukan untuk membantu ketahanan ekonomi Indonesia 

"Kalau kita bicara mobilisasi BUMN dalam krisis Covid-19 ini, saya melihatnya justru lebih banyak harus diarahkan kepada bagaimana BUMN bisa berperan untuk ketahanan ekonomi," ujarnya dalam seminar daring yang digelar LP3ES di Jakarta, Senin (18/5).

Menurut dia, BUMN bisa saja berperan misalnya dalam penyediaan masker dan sebagainya. Namun sebenarnya, mobilisasi sumber daya BUMN seyogianya diarahkan kepada ketahanan ekonomi seperti lebih banyak lagi berperan dalam menjaga ketahanan pangan, energi, dan stabilitas APBN.

Kondisi BUMN, lanjut Tanri, saat ini sudah relatif kuat mengingat kontribusinya kepada APBN yang signifikan. Kendati demikian, BUMN harus tetap berhati-hati dalam menghadapi krisis Covid-19 yang memukul seluruh sektor perekonomian.

"Mobilisasi sumber daya BUMN ini harus diarahkan kepada pertama bagaimana BUMN harus menjadi penyumbang terhadap APBN karena stabilitas makro kita di situ," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta perusahaan negara mengantisipasi era kebiasaan baru (new normal). Dalam rangka mengantisipasi secara lebih dini new normal pada BUMN, Erick meminta setiap BUMN wajib membentuk task force penanganan Covid-19 dengan fokus melakukan antisipasi era new normal.

Kemudian, setiap BUMN wajib menyusun protokol penanganan Covid-19, khususnya namun tidak terbatas pada aspek manusia (human capital & culture), cara kerja (process & technology), serta pelanggan, pemasok, mitra, dan stakeholders lainnya (business continuity). Lalu, setiap task force BUMN agar menyusun timeline pelaksanaan new normal, dengan berpedoman pada kebijakan Kementerian BUMN, komando kementerian/lembagaterkait (khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Kesehatan) serta keunikan masing-masing klaster/sektor dan/atau daerah.

Setiap BUMN agar mengampanyekan gerakan optimisme dalam menghadapi newnormal, melalui penggunaan hastag #CovidSafe BUMN pada setiap momentum/media yang relevan, dengan tetap menjaga kedisiplinan dalam penerapan protokol penanganan Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement