Senin 18 May 2020 13:11 WIB

Pelonggaran PSBB, Benarkah demi Manifestasi Herd Immunity?

Pemerintah berencana mengizinkan warga di bawah 45 tahun kembali beraktivitas.

Red: Andri Saubani
Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Kawasan pasar tradisional tersebut dipadati warga yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran meskipun Pemerintah Kota Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Kawasan pasar tradisional tersebut dipadati warga yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran meskipun Pemerintah Kota Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Febrianto Adi Saputro, Dessy Suciati Saputri, Sapto Andika Candra

Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai akan bermanifestasi herd immunity (kekebalan kelompok) di tengah masyarakat saat pandemi Covid-19. Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) dr James Allan Rarung menyoroti rencana pemerintah mengizinkan warga berusia 45 tahun ke bawah bisa kembali bekerja dan beraktivitas.

Baca Juga

"Tentu saja efek samping dari herd immunity adalah bagi individu dalam populasi tersebut lemah maka akan sakit dan bahkan meninggal," kata James, Ahad (18/5).

James menjelaskan, herd immunity adalah suatu aktivitas yang menyebabkan munculnya kekebalan terhadap suatu infeksi penyakit menular atau virus di antara individu dalam suatu populasi manusia atau masyarakat. Herd immunity secara umum adalah "membiarkan" suatu populasi penduduk untuk terpapar virus sehingga terbentuk antibodi.