REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON - Selandia Baru akan meluncurkan aplikasi lacak kontak, contact-tracing, yang membantu masyarakat menelusuri perjalanan mereka demi mengurangi penyebaran Covid-19. Jika negara lain menyebut aplikasi pelacak, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinta Ardern memakai istilah "buku harian digital" untuk mencatat perjalanan pribadi mereka, sambil memastikan data akan aman.
"Sambil berjaga-jaga jika pada kemudian hari Anda terjangkit Covid-19, Anda punya referensi untuk menceritakan ke mana saja Anda pergi dalam periode tertentu," kata Ardern dikutip dari Reuters, Senin (18/5).
Selandia Baru memperlonggar kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus corona. Mereka saat ini berada di "tingkat dua" skala waspada sejak pekan lalu.
Tempat publik termasuk restoran, toko, dan taman bermain sudah buka dan tetap menjalankan protokol jarak sosial. Beberapa sekolah di negara tersebut juga sudah mulai buka setelah dua bulan ditutup.
Pada Mei ini, tercatat hanya 19 kasus Covid-19 di Selandia Baru dan tidak ada kasus baru per Senin hari ini. Angka kasus virus corona di negara tersebut cenderung menurun sejak puncak pada April lalu. Covid-19 di Selandia Baru tercatat memakan korban jiwa sebanyak 21 orang sejak kasus pertama 28 Februari lalu.