REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi konferensi video yang populer sejak dunia memberlakukan social distancing, Zoom, pada Ahad (17/5) sempat bermasalah. Ada penundaan (delay) cukup lama saat menampilkan dashboard. Hal itu diakui oleh Zoom lewat unggahan di Twitter dan statusnya di laman resmi.
"Kami saat ini melihat penundaan dashboard lebih tinggi dari biasanya. Tim operasi dan teknik sedang menyelidiki dan bekerja untuk menyelesaikan masalah ini," kata Zoom dalam pembaruan info di laman resmi, dikutip Senin pagi.
Our team is investigating the root cause of issues joining Zoom Meetings. These issues appear to be limited to a subset of users. Please visit https://t.co/aqz5nSoQRw for updates.
— Zoom (@zoom_us) May 17, 2020
Tuan rumah dan peserta masih bisa berhasil terhubung ke rapat Zoom dan webinar. Zoom mengatakan bahwa tim tekniknya telah mengidentifikasi masalah dan secara aktif bekerja untuk menyelesaikannya.
Pengguna Zoom yang terkena dampak masalah ini sekarang sudah bisa menjadi tuan rumah atau berpartisipasi dalam Zoom Rapat & Zoom Video Webinar jika mereka memulai kembali sesi mereka.
"Kami terus menilai & memantau. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan," kata Zoom menambahkan.
Zoom sempat dikecam karena lemahnya keamanan. Beberapa pengguna melaporkan konferensi videonya dimasuki penyusup, bahkan beberapa perusahaan mengeluarkan larangan penggunaan Zoom.
Zoom kemudian segera merilis aplikasi versi 5 yang diklaim lebih aman. Pada 9 Mei lalu, Zoom juga merilis pembaruan keamanan.
Pembaruan meliputi diperlukannya kata sandi untuk semua konferensi video, termasuk rapat baru, rapat yang dijadwalkan sebelumnya, dan yang menggunakan PMI (Personal Meeting Identification). Ruang Tunggu untuk PMI akan diaktifkan secara default dan hak berbagi layar secara default hanya milik tuan rumah, kecuali pengaturan diubah.