REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak 20 klub Liga Primer Inggris menggelar pertemuan untuk mengambil keputusan tentang latihan pada Senin (18/5). Pemain bisa mulai berlatih dalam kelompok kecil dengan protokol kesehatan yang ketat jika 14 dari 20 klub kontestan menyatakan setuju.
Dilansir dari laman Sky Sports, Senin (18/5), seorang pejabat klub menyatakan, jika ada pemain tidak ingin berlatih karena khawatir, sang pemain tidak akan dibayar oleh klub.
"Saya benar-benar tidak berpikir mereka harus dibayar. Kami tidak yakin apa situasi di bawah kontrak mereka saat ini," ujar pejabat klub tersebut.
"Jika anda bertanya pada orang di jalan, apakah dia mau berlatih dan bermain sepak bola melawan orang-orang dua kali sepekan dengan harga 60 ribu pound, mereka akan setuju dan itu membuat saya sangat kesal," katanya.
Beberapa pemain mungkin memiliki masalah kesehatan atau berada di sekitar orang yang berisiko. Di sisi lain, salah satu pemilik klub Liga Primer lainnya mengungkapkan seluruh peserta liga satu suara untuk mendukung kembalinya latihan rutin fase pertama.
Dia mengharapkan pemainnya sebagian besar kembali pekan ini. Meskipun dia memperkirakan 50 persen pemain memiliki kekhawatiran saat perjalanan dan kembali latihan serta kembali ke kompetisi pada pertengahan Juni mendatang.
"Saya berharap kami bisa mulai latihan dengan kelompok kecil pekan ini. Kemudian latihan dengan kontak penuh setelah satu pekan," katanya.
Tes pun akan dilakukan klub sebelum kompetisi dimulai. Pemilik klub tersebut menyebut timnya akan menjalani tes pada akhir pekan ini.
"Semua pemain kami diuji akhir pekan ini dengan tujuan hasil akan didapat pada Senin sebelum memulai latihan pada hari Selasa," katanya.
Pemain menyadari akan ada protokol ketat yang diterapkan pada pelatihan fase pertama. Termasuk tidak ada bersentuhan, meludah dan menjaga jarak dengan orang lain. Pemain pun diyakini termotivasi setelah menonton laga Bundesliga yang sudah mulai kembali berjalan.
"Itu menunjukkan apa yang mungkin. Tapi bahayanya bagi saya adalah kita mulai lagi namun musim ini dibubarkan karena alasan medis," katanya.