Senin 18 May 2020 16:09 WIB

Pemkot Jakarta Pusat Sesalkan Kerumunan di Pasar Tanah Abang

Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali ramai pada akhir pekan lalu.

Red: Reiny Dwinanda
Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di Jalan Jati Baru II, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang telah tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian oknum pedagang tetap menggelar lapaknya di sejumlah titik seperti di atas trotoar dan di gang perkampungan setempat.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di Jalan Jati Baru II, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang telah tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian oknum pedagang tetap menggelar lapaknya di sejumlah titik seperti di atas trotoar dan di gang perkampungan setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyayangkan terjadinya kerumunan di Pasar Tanah Abang di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ramainya pasar grosir terbesar di Asia Tenggara itu terjadi pada akhir pekan lalu.

"Kami sayangkan ini kenapa pembeli, lagi Covid-19 begini malah ramai ke Tanah Abang. Jadi ya kita pada prinsipnya sudah upayakan lakukan penertiban, cuma ya pembelinya yang memancing pedagang (berjualan)," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dihubungi, Senin.

Baca Juga

Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah mengerahkan petugas keamanan untuk terus berpatroli di Pasar Tanah Abang. Namun, pada saat petugas patroli selesai berjaga justru para pedagang mengambil kesempatan itu untuk berjualan di trotoar.

"Sudah ditertibkan, sudah jalan (Satpol PP). Tapi ya kucing-kucingan (antara pedagang dan Satpol PP) kayak biasa kan gitu," kata Irwandi.